JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menolak semua penawaran dalam lelang Surat Utang Negara (SUN). Pasalnya investor menawarkan yield terlalu tinggi, sehingga dikhawatirkan dapat merusak pasaran SUN. "Lelang tertinggi menawarkan yield di atas 13,5%, itu menurut saya tidak wajar. Itu terjadi karena likuiditas di pasar sedang ketat," kata Rahmat di Jakarta, Selasa (9/9).Selain likuiditas yang ketat, melemahnya nilai tukar rupiah juga menjadi sebab. Rupiah yang melemah ini tentu akan mempengaruhi sentimen investor asing, pemain utama di pasar SUN. "Pelemahan rupiah dan ketatnya likuiditas menyebabkan animo peserta lelang kali ini hanya Rp 2,9 triliun," kata Rahmat.Meski pada penawaran kemarin sepi peminat, Rahmat menambahkan, pemerintah tetap konsisten dan terus melakukan lelang sesuai jadwal. Kalau memang saat ini yang diperlukan surat utang dengan struktur tertentu, misalnya untuk jangka pendek, maka pemerintah juga akan mempertimbangkan hal itu.
Pemerintah Tak Tetapkan Pemenang SUN
JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menolak semua penawaran dalam lelang Surat Utang Negara (SUN). Pasalnya investor menawarkan yield terlalu tinggi, sehingga dikhawatirkan dapat merusak pasaran SUN. "Lelang tertinggi menawarkan yield di atas 13,5%, itu menurut saya tidak wajar. Itu terjadi karena likuiditas di pasar sedang ketat," kata Rahmat di Jakarta, Selasa (9/9).Selain likuiditas yang ketat, melemahnya nilai tukar rupiah juga menjadi sebab. Rupiah yang melemah ini tentu akan mempengaruhi sentimen investor asing, pemain utama di pasar SUN. "Pelemahan rupiah dan ketatnya likuiditas menyebabkan animo peserta lelang kali ini hanya Rp 2,9 triliun," kata Rahmat.Meski pada penawaran kemarin sepi peminat, Rahmat menambahkan, pemerintah tetap konsisten dan terus melakukan lelang sesuai jadwal. Kalau memang saat ini yang diperlukan surat utang dengan struktur tertentu, misalnya untuk jangka pendek, maka pemerintah juga akan mempertimbangkan hal itu.