JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sepakat menyatakan perusahaan atau investor asing yang hengkang dari Indonesia itu adalah hal yang biasa. Pada 2014 ini, tercatat lebih dari lima perusahaan migas asing yang hengkang dari Indonesia. Diantaranya adalah HESS Corp, Anadarko Petroleum asal Amerika Serikat, Korean Oil, dan yang terbaru adalah Premier Oil dan Harvest Natural Resource yang akan jual sahamnya. "Yang pergi banyak, yang datang juga banyak. Sekarang saja State Oil, Exxon, Chevron juga masih berkomitmen. Investor yang pergi itu mungkin kontraknya habis. Tidak usah panik, Indonesia masih menarik untuk jadi tempat investasi, " kata Edy Hermantoro, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi di KESDM, Rabu (26/3).
Pemerintah tanggapi santai investor yang keluar
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sepakat menyatakan perusahaan atau investor asing yang hengkang dari Indonesia itu adalah hal yang biasa. Pada 2014 ini, tercatat lebih dari lima perusahaan migas asing yang hengkang dari Indonesia. Diantaranya adalah HESS Corp, Anadarko Petroleum asal Amerika Serikat, Korean Oil, dan yang terbaru adalah Premier Oil dan Harvest Natural Resource yang akan jual sahamnya. "Yang pergi banyak, yang datang juga banyak. Sekarang saja State Oil, Exxon, Chevron juga masih berkomitmen. Investor yang pergi itu mungkin kontraknya habis. Tidak usah panik, Indonesia masih menarik untuk jadi tempat investasi, " kata Edy Hermantoro, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi di KESDM, Rabu (26/3).