KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan Pertamax pada Sabtu (3/9) lalu. Di mana, harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter dan Solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sejalan dengan kenaikan tersebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah bantalan sosial terhadap dampak kenaikan harga BBM subsidi. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, jika harga BBM naik tapi tidak ada bantuan sosial, maka kemiskinan di Indonesia akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 24,17 untuk mencegah terjadinya peningkatan kemiskinan tersebut.
Adapun dari anggaran yang sebesar Rp 24,17 triliun terdiri dari Rp 12,4 triliun untuk bantuan langsung tunai (BLT), serta Rp 9,6 triliun untuk bantuan subsidi upah bagi para pekerja yang berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Baca Juga: Dampak Kenaikan Harga BBM, Inflasi September-Oktober Diproyeksi Melejit Suahasil bilang, BLT tersebut diberikan kepada 20,65 juta rumah tangga atau 30% dari penduduk yang hidup di garis kemiskinan. Adapun saat ini, ada sekitar 6,5 juta rumah tangga yang hidup di bawah garis kemiskinan.