JAKARTA. Pemerintah menargetkan mampu membangun 44 Kota Terpadu Mandiri (KTM) sebagai akselerasi perekonomian pedesaan dan kawasan transmigrasi mandiri. Pembangunan KTM ini diharapkan bisa menjadi peluang investasi dan membuka kesempatan kerja di daerah. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, ke depan pengembangan KTM difokuskan untuk menarik investasi dan membuka lapangan kerja baru dengan konsep wirausaha baru di kawasan transmigrasi. "Pemerintah akan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan kewirausahaan, manajemen usaha tani, pembentukan kelompok tani dan koperasi serta penguatan kelembagaan keuangan mikro," kata Muhaimin dalam rilisnya usai mencanangkan pembangunan KTM Lagita di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, hari ini.KTM Lagita merupakan salah satu dari 44 KTM di seluruh Indonesia yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP. 293/MEN/IX/2009. Diharapkan KTM ini dapat mendorong terciptanya 15.500 orang wirausahawan baru yang mampu membantu menciptakan lapangan kerja baru di sektor industri pengolahan pertanian dengan total tenaga kerja yang terserap mencapai 26.570 orang."KTM Lagita akan dijadikan pusat kegiatan dan pelayanan agribisnis, pemuliaan tanaman unggul, pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan di sektor pertanian, industri, dan jasa," katanya. Komoditas unggulan yang dikembangkan adalah kelapa sawit, karet, dan cokelat, dengan nilai investasi sebesar Rp 886 miliar. Beberapa investor yang memiliki Hak Guna Usaha dalam kawasan KTM ini di antaranya PT Perkebunan Nusantara, PT Agricinal, PT Pamor Ganda, PT Mertju Buana, PT Sandabi, PT Api Meta Palma, dan lainnya, dengan luasan lahan Hak Guna Usaha lebih kurang 19.412 hektar.Pembangunan KTM Lagita membutuhkan waktu lima tahun dengan anggaran pemerintah mencapai Rp 60 miliar lebih baik dari APBN pemerintah pusat maupun APBD Maluku. Wilayah pengembangan KTM Lagita meliputi 27 Unit Pemukiman Transmigrasi yang sudah diserahkan (PTD) dan pemekaran desanya, 1 Unit Pemukiman Transmigrasi yang sedang dibina (PTA), dan 59 desa-desa sekitar, dengan luasan wilayah 99.251 hektar dan jumlah penduduk sebanyak 158.111 jiwa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah targetkan bangun 44 Kota Terpadu Mandiri
JAKARTA. Pemerintah menargetkan mampu membangun 44 Kota Terpadu Mandiri (KTM) sebagai akselerasi perekonomian pedesaan dan kawasan transmigrasi mandiri. Pembangunan KTM ini diharapkan bisa menjadi peluang investasi dan membuka kesempatan kerja di daerah. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, ke depan pengembangan KTM difokuskan untuk menarik investasi dan membuka lapangan kerja baru dengan konsep wirausaha baru di kawasan transmigrasi. "Pemerintah akan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan kewirausahaan, manajemen usaha tani, pembentukan kelompok tani dan koperasi serta penguatan kelembagaan keuangan mikro," kata Muhaimin dalam rilisnya usai mencanangkan pembangunan KTM Lagita di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, hari ini.KTM Lagita merupakan salah satu dari 44 KTM di seluruh Indonesia yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP. 293/MEN/IX/2009. Diharapkan KTM ini dapat mendorong terciptanya 15.500 orang wirausahawan baru yang mampu membantu menciptakan lapangan kerja baru di sektor industri pengolahan pertanian dengan total tenaga kerja yang terserap mencapai 26.570 orang."KTM Lagita akan dijadikan pusat kegiatan dan pelayanan agribisnis, pemuliaan tanaman unggul, pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan di sektor pertanian, industri, dan jasa," katanya. Komoditas unggulan yang dikembangkan adalah kelapa sawit, karet, dan cokelat, dengan nilai investasi sebesar Rp 886 miliar. Beberapa investor yang memiliki Hak Guna Usaha dalam kawasan KTM ini di antaranya PT Perkebunan Nusantara, PT Agricinal, PT Pamor Ganda, PT Mertju Buana, PT Sandabi, PT Api Meta Palma, dan lainnya, dengan luasan lahan Hak Guna Usaha lebih kurang 19.412 hektar.Pembangunan KTM Lagita membutuhkan waktu lima tahun dengan anggaran pemerintah mencapai Rp 60 miliar lebih baik dari APBN pemerintah pusat maupun APBD Maluku. Wilayah pengembangan KTM Lagita meliputi 27 Unit Pemukiman Transmigrasi yang sudah diserahkan (PTD) dan pemekaran desanya, 1 Unit Pemukiman Transmigrasi yang sedang dibina (PTA), dan 59 desa-desa sekitar, dengan luasan wilayah 99.251 hektar dan jumlah penduduk sebanyak 158.111 jiwa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News