KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan pemasangan digitalisasi nozzle pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan efektif pada Juni 2020 nanti. Pemasangan ini diharapkan mampu meminimalisir penyimpangan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fansurullah Asa menyampaikan, PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom (Persero) telah berkomitmen terhadap penggunaan informasi teknologi (IT) sebagai langkah efektif dalam mengendalikan pendistribusian BBM bersubsidi. Dia pun menyebut, digitalisasi nozzle dibutuhkan mengingat sepanjang tahun lalu BPH Migas menemukan 404 kasus penyelewengan BBM bersubsidi. "Menteri ESDM, Dirut Pertamina, Dirut Telkom sudah sepakat di Juni 2020 IT nozzle yang mencatat CCTV, mencatat nomor polisi itu sudah berjalan," kata Ifan, panggilan akrab Fansurullah Asa dalam siaran pers di Kementerian ESDM, Jumat (14/2) lalu.
Pemerintah targetkan digitalisasi nozzle di SPBU tuntas Juni 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan pemasangan digitalisasi nozzle pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) akan efektif pada Juni 2020 nanti. Pemasangan ini diharapkan mampu meminimalisir penyimpangan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fansurullah Asa menyampaikan, PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom (Persero) telah berkomitmen terhadap penggunaan informasi teknologi (IT) sebagai langkah efektif dalam mengendalikan pendistribusian BBM bersubsidi. Dia pun menyebut, digitalisasi nozzle dibutuhkan mengingat sepanjang tahun lalu BPH Migas menemukan 404 kasus penyelewengan BBM bersubsidi. "Menteri ESDM, Dirut Pertamina, Dirut Telkom sudah sepakat di Juni 2020 IT nozzle yang mencatat CCTV, mencatat nomor polisi itu sudah berjalan," kata Ifan, panggilan akrab Fansurullah Asa dalam siaran pers di Kementerian ESDM, Jumat (14/2) lalu.