JAKARTA. Rencana lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke India pada akhir Januari 2011 mendatang membawa misi bisnis. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bilang, SBY diundang sebagai tamu kehormatan dalam acara ulang tahun India, sekaligus mengembangkan hubungan ekonomi kedua negara. Pada kesempatan itu SBY akan menandatangani sedikitnya 15 perjanjian bisnis antar kedua negara. "Targetnya perjanjian bisnis bilateral ini bernilai US$ 15 miliar," katanya. Salah satu proyek yang akan ditawarkan Pemerintah Indonesia ke para pemodal India adalah proyek pembangunan rel kereta api di Sumatera Selatan dengan estimasi kebutuhan modal mencapai US$2 miliar."Kami belum bicara soal realisasi, tapi itulah potensi yang akan kami tandatangani yang jelas di bidang Infrastruktur," tegas dia. Menteri Perindustrian MS Hidayat menambahkan, kesepakatan tersebut nantinya dalam bentuk kerja sama antara pemerintah dengan pemerintah (G to G) dan bisnis ke bisnis (B to B). “Kerjasama G to G antara lain membuat industri pupuk dari gasifikasi batubara,” ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah targetkan kerjasama bisnis sebesar US$ 15 miliar dengan India
JAKARTA. Rencana lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke India pada akhir Januari 2011 mendatang membawa misi bisnis. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bilang, SBY diundang sebagai tamu kehormatan dalam acara ulang tahun India, sekaligus mengembangkan hubungan ekonomi kedua negara. Pada kesempatan itu SBY akan menandatangani sedikitnya 15 perjanjian bisnis antar kedua negara. "Targetnya perjanjian bisnis bilateral ini bernilai US$ 15 miliar," katanya. Salah satu proyek yang akan ditawarkan Pemerintah Indonesia ke para pemodal India adalah proyek pembangunan rel kereta api di Sumatera Selatan dengan estimasi kebutuhan modal mencapai US$2 miliar."Kami belum bicara soal realisasi, tapi itulah potensi yang akan kami tandatangani yang jelas di bidang Infrastruktur," tegas dia. Menteri Perindustrian MS Hidayat menambahkan, kesepakatan tersebut nantinya dalam bentuk kerja sama antara pemerintah dengan pemerintah (G to G) dan bisnis ke bisnis (B to B). “Kerjasama G to G antara lain membuat industri pupuk dari gasifikasi batubara,” ungkapnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News