JAKARTA. Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi untuk pembangkit listrik. Pemerintah bahkan menargetkan bauran energi dari EBT bisa mencapai 23% pada 2025. Dalam acara ”Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2016”, Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menyebut penggunaan energi di Indonesia harus beralih dari energi fosil dengan energi baru terbarukan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat. Untuk mengejar target tersebut, pemerintah pun mencanangkan kapasitas pembangkit listrik dari energi panas bumi mencapai 7.000 MW. Target tersebut masih cukup masuk akal mengingat potensi energi dari panas bumi mencapai 29.000 MW. Sedangkan saat ini, penggunaan energi panas bumi baru mencapai 5% dari potensi yang ada atau sekitar 1.400 MW.
Pemerintah targetkan PLTP capai 7.000 MW di 2025
JAKARTA. Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi untuk pembangkit listrik. Pemerintah bahkan menargetkan bauran energi dari EBT bisa mencapai 23% pada 2025. Dalam acara ”Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2016”, Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menyebut penggunaan energi di Indonesia harus beralih dari energi fosil dengan energi baru terbarukan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat. Untuk mengejar target tersebut, pemerintah pun mencanangkan kapasitas pembangkit listrik dari energi panas bumi mencapai 7.000 MW. Target tersebut masih cukup masuk akal mengingat potensi energi dari panas bumi mencapai 29.000 MW. Sedangkan saat ini, penggunaan energi panas bumi baru mencapai 5% dari potensi yang ada atau sekitar 1.400 MW.