Pemerintah tarik generasi muda untuk ikut berinvestasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah gencar menjaring investasi dari domestik. Bahkan, tahun ini pemerintah menargetkan akan surat berharga negara (SBN) ritel secara online sebanyak 10 kali.

"Target di 2019 kita ingin memperluas basis investor domestik. Salah satunya dengan menarik investor yang sifatnya ritek. Karena kita punya potensi yang cukup besar di investor ritel," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman, Jumat (1/2).

Tak hanya sekedar menyasar investor domestik, Luky pun mengatakan pihaknya akan menyasar investor dari generasi muda. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng influencer media sosial seperti youtuber untuk turut serta dalam peluncuran sukuk tabungan seri ST-003.


Hal ini pun sesuai dengan data Kementerian Keuangan dari penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 yang mampu menjaring16.966 investor didistribusi oleh generasi Z hingga generasi tradisionalis.

Luky menyebut, dari sisi jumlah investor, generasi Z berkontribusi sebesar 0,27%, milenial sebesar 50,6%, generasi X sebesar 27% baby boomers sebesar 19,9% dan generasi tradisionalis sebesar 1,8%.

Sementara, dari sisi volume, generasi Z masih berkontribusi 0,11%, generasi milenial sebesar 16,74%, generasi X sebesar 35%, baby boomers sebesar 42%, dan generasi tradisionalis sebesar 5%. "Ini sesuai dengan target, khususnya menjaring milenial sebagai potensial investor. Memang kecil dari sisi volume, tetapi dari sisi jumlah orangnya masih lebih besar," ujar Luky.

Ke depan, Luky mengatakan, pemerintah akan mendorong masyarakat supaya lebih sadar untuk berinvestasi, sehingga masyarakat tak hanya menabung tetapi juga berinvestasi. Nantinya, pemerintah akan menerbitkan instrumen yang lebih produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .