Pemerintah tawarkan investasi pertanian ke Jepang



JAKARTA. Pemerintah kembali menawarkan peluang investasi di sektor pertanian kepada investor Jepang. Hal tersebut dilakukan bersamaan dengan momentum kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Yusni Emilia Harahap, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2HP) Kementerian Pertanian (Kemtan)mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan Forum investasi pertanian Indonesia dan Jepang yang berlangsung pada Selasa (8/6) hingga Kamis (10/6) mendatang menjadi pintu perdagangan hasil pertanian tanah air. Investasi yang ditawarkan antara lain perkebunan untuk industri minyak kelapa sawit dan kopi. Selain itu, di sektor peternakan akan ditawarkan untuk pembibitan sapi. Lalu, sektor pangan untuk penanaman kedelai. Ada 12 provinsi yang ditawarkan untuk investasi. Pertama yaitu provinsi Aceh yang difokuskan untuk investasi kedelai. Lalu Sumatera Selatan untuk perkebunan kelapa sawit dan peternakan sapi. Sumatera Utara untuk kopi dan kakao, Sumatera Barat untuk pembibitan sapi.

Lalu Jambi untuk kayu manis dan kopi, Kalimantan Selatan untuk produksi minyak kelapa sawit dan juga karet. Sedangkan Sulawesi Tengah untuk produk agro industri dan food processing. Namun sayangnya, Kemtan masih menutup potensi nilai investasi yang ditawarkan ke Jepang. "Kami baru menawarkan, nanti urusan pelaksananya dari Pemda," ujar Emilia akhir pekan lalu (5/6). Selain misi menarik investasi, pemerintah juga akan melobi Jepang untuk dapat melakukan ekspor produk pertanian. Terutama untuk produk pertanian yang sebelumnya sempat ekspor ke Jepang namun belakangan ditolak karena dianggap belum memenuhi standard mutu pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan