Pemerintah tawarkan peluang investasi di 5 pulau



JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan membuka peluang investasi pada lima pulau kecil di Indonesia tahun ini. Penanaman modal terbuka bagi investor lokal maupun luar negeri untuk memanfaatkan pulau kecil sebagai sumber kegiatan ekonomi. Direktur Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rido Batubara mengemukakan hal itu di Jakarta, akhir pekan lalu. Kelima pulau kecil itu adalah Pulau Bangka di Kabupaten Minahasa Utara (Provinsi Sulawesi Utara), Pulau Nipa di Kota Batam (Kepulauan Riau), gugusan Gili Balu di Kabupaten Sumbawa barat (NTB), Pulau Bawah di Kabupaten Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), dan Pulau Nusakambangan di Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah). Rido mengemukakan, beberapa investor saat ini mulai menjajaki pemanfaatan pulau-pulau kecil tersebut. Beberapa di antaranya investor asal China untuk penambangan bijih besi di Pulau Bangka. KKP sejauh ini belum memberikan sikap, dan meminta pemda menyiapkan rencana zonasi dan investor mengurus analisis masalah dampak lingkungan (amdal). Pulau Nipa seluas 24 hektar (ha) sedang dijajaki pengembangan industri galangan kapal dan penimbunan minyak (oil storage). Adapun gugusan Gili Balu dengan total lima pulau akan dibuka untuk wisata bahari. Saat ini, satu pulau sudah mulai dimasuki investor lokal untuk pembangunan Hotel Bamboo yang siap untuk dioperasikan pada tahun depan. Sementara itu, Pulau Bawah didorong untuk kegiatan minawisata yang memadukan perikanan dengan pariwisata. Saat ini sudah ada investor lokal yang masuk untuk membangun resor di kawasan itu. Akan halnya Pulau Nusakambangan seluas sekitar 11.000 ha dengan vegetasi hutan hujan tropis disiapkan untuk wisata minat khusus, seperti berburu dan ekowisata. Saat ini sudah ada investor lokal masuk untuk pengembangan budidaya ikan bandeng, pemancingan, dan resor wisata pada total areal 8 ha. Pada 22-25 Agustus 2013, KKP menggelar Festival dan Pekan Investasi Pulau Nusakambangan dan Segara Anakan untuk menarik investor ke kawasan tersebut. KKP telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk penyelenggaraan Festival dan Pekan Investasi Pulau Nusakambangan dan Segara Anakan di Kabupaten Cilacap. Kendala Infrastruktur Menurut Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil KKP Sudirman Saad, pengembangan investasi di pulau kecil dan terluar sangat potensial karena alamnya cenderung masih terjaga baik. Meski demikian, kendala infrastruktur menyebabkan belum banyak investasi yang masuk ke kawasan itu. Pengembangan investasi di pulau-pulau kecil harus didahului dengan pengaturan zonasi tata ruang kawasan. Saat ini masih sangat minim daerah yang memiliki perda zonasi laut. Hingga saat ini, beberapa pulau kecil dan terluar yang telah dibuka untuk investasi antara lain Pulau Anak Sambu di Kota Batam, Pulau Miang Besar di Kabupaten Kutai Timur, Pulau Nipa di Kota Batam, Pulau Tabuhan di Kabupaten Banyuwangi, Pulau Bawal di Kabupaten Ketapang, Pulau Bangka di Kabupaten Minahasa Utara, Pulau Ketawai di Kabupaten Bangka Tengah, Pulau Gili Sunut dan Pulau Gili Lawang di Kabupaten Lombok Timur. Pemerintah melalui program Coremap sedang menyusun zonasi laut untuk 15 kawasan konservasi. Di antaranya Raja Ampat di Papua Barat, Padaido di Kabupaten Biak, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Takabonerate di Sulawesi Selatan, Laut Sawu, Gili di Nusa Tenggara Barat, Nusa Penida di Bali, Anambas, Bintan, Nias, dan Pulau Pieh di Sumatera Barat. Tahun 2014-2019, anggaran untuk pengelolaan kawasan konservasi tersebut sebesar 120 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,2 triliun. Pengembangan kawasan konservasi itu akan difasilitasi pemerintah melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, dan daur ulang limbah. ”Pemberian insentif di kawasan konservasi diharapkan menarik minat investor swasta untuk masuk, membangun resor, mengelola, dan memasarkan kawasan,” kata Sudirman. Catatan Kompas, KKP menargetkan investasi perikanan tahun 2013 mencapai Rp 2,5 triliun. Hingga triwulan I-2013, realisasi investasi Rp 752 miliar. Target investasi perikanan budidaya tahun 2013 sebesar Rp 21,8 triliun, terutama ditopang oleh industri udang. Hingga triwulan I-2013, pencapaian investasi perikanan budidaya mencapai Rp 4 triliun. (Brigita Maria Lukit/kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan