JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi kesempatan bagi maskapai yang ingin mengisi dua rute domestik yang ditinggalkan PT Indonesia AirAsia (IAA), yaitu Jakarta-Medan dan Jakarta-Surabayamulai 1 Oktober 2010."Bisa saja maskapai lain yang isi. Untuk pasar yang gemuk seperti itu pasti ada yang mau gantikan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S Gumay, Senin (23/8).Dirjen Herry meminta maskapai yang ingin mengambil jatah penerbangan IAA untuk segera melaporkan rencana tersebut ke pemerintah. Sementara itu, IAA yang menutup dua rute itu karena ingin fokus terbang keluar negeri juga diwajibkan melaporkan rencana itu."Pemerintah kan yang memberikan izin rute, jadi mereka harus laporkan seluruh rencana pengembangan bisnisnya. IAA boleh menjadikan Medan sebagai hub, kami tidak akan menghalangi kreasi mereka dalam berbisnis, asalkan melaporkan," tegasnya.Sayangnya, janji IAA untuk menentukan rute-rute internasional pengganti dua rute domestik usai rapat 19 Agustus 2010 belum dipenuhi."Rapatnya ditunda ke tanggal 26 Agustus 2010, nanti saya update jika sudah ada hasilnya," ucap Corporate Communication Manager IAA Audrey P Petriny.Sebelumnya IAA memastikan akan lebih fokus menggarap rute penerbangan internasional. Anak usaha AirAsia Berhad Malaysia itu hanya akan menyisakan 20% rute penerbangan domestik dari seluruh penerbangan yang dilakukannya di akhir tahun ini.Saat ini, manajemen maskapai yang terkenal akan penerbangan murahnya itu tengah membahas beberapa opsi rute internasional baru untuk menggantikan dua rute tersebut. Rute-rute baru yang sedang dipertimbangkan adalah Bali-Kota Kinabalu, Bali-Kuching, Surabaya-Penang, Surabaya-Johor Bahru, Medan-Kuala Lumpur, Medan-Bangkok, Medan-Hongkong, Bali-Darwin dan menambah penerbangan rute Bali-Kuala Lumpur dari saat ini dua kali sehari pp.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah tawarkan rute yang ditinggalkan AirAsia
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi kesempatan bagi maskapai yang ingin mengisi dua rute domestik yang ditinggalkan PT Indonesia AirAsia (IAA), yaitu Jakarta-Medan dan Jakarta-Surabayamulai 1 Oktober 2010."Bisa saja maskapai lain yang isi. Untuk pasar yang gemuk seperti itu pasti ada yang mau gantikan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S Gumay, Senin (23/8).Dirjen Herry meminta maskapai yang ingin mengambil jatah penerbangan IAA untuk segera melaporkan rencana tersebut ke pemerintah. Sementara itu, IAA yang menutup dua rute itu karena ingin fokus terbang keluar negeri juga diwajibkan melaporkan rencana itu."Pemerintah kan yang memberikan izin rute, jadi mereka harus laporkan seluruh rencana pengembangan bisnisnya. IAA boleh menjadikan Medan sebagai hub, kami tidak akan menghalangi kreasi mereka dalam berbisnis, asalkan melaporkan," tegasnya.Sayangnya, janji IAA untuk menentukan rute-rute internasional pengganti dua rute domestik usai rapat 19 Agustus 2010 belum dipenuhi."Rapatnya ditunda ke tanggal 26 Agustus 2010, nanti saya update jika sudah ada hasilnya," ucap Corporate Communication Manager IAA Audrey P Petriny.Sebelumnya IAA memastikan akan lebih fokus menggarap rute penerbangan internasional. Anak usaha AirAsia Berhad Malaysia itu hanya akan menyisakan 20% rute penerbangan domestik dari seluruh penerbangan yang dilakukannya di akhir tahun ini.Saat ini, manajemen maskapai yang terkenal akan penerbangan murahnya itu tengah membahas beberapa opsi rute internasional baru untuk menggantikan dua rute tersebut. Rute-rute baru yang sedang dipertimbangkan adalah Bali-Kota Kinabalu, Bali-Kuching, Surabaya-Penang, Surabaya-Johor Bahru, Medan-Kuala Lumpur, Medan-Bangkok, Medan-Hongkong, Bali-Darwin dan menambah penerbangan rute Bali-Kuala Lumpur dari saat ini dua kali sehari pp.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News