Pemerintah telah bangun 1.025 kilometer jalur kereta dalam lima tahun terakhir



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perhubungan menyebutkan, pemerintah telah membangun jalur kereta api lebih dari 1.000 kilometer dalam kurun waktu 2015-2019.

“Sudah 1.025 kilometer terbangun sejak tahun 2015,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri dalam diskusi virtual, Selasa (11/8).

Zulfikri mengatakan, pemerintah akan terus mengembangkan infrastruktur perkeretaapian hingga lima tahun ke depan. Seperti kereta antar kota atau simpul-simpul ke bandara dan pelabuhan.


Baca Juga: Realisasi serapan kuota BBM subsidi untuk KAI hanya 20,94% di kuartal II 2020

Selain itu, Ia menerangkan, bahwa dalam lima tahun terakhir pertumbuhan pergerakan perjalanan kereta api meningkat signifikan sejak awal tahun 2015.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jika pada 2015 grafik perjalanan kereta api sebanyak 1.599 perjalanan kereta per hari, maka pada 2019 grafik perjalanan kereta api menjadi 2.079 perjalanan kereta per hari.

Zulfikri mengatakan, pangsa pasar penumpang kereta api per tahun sekitar 453 juta penumpang. Dari jumlah itu, 85% penumpang berasal dari kereta api perkotaan.

“Jadi selama lima tahun, perjalanan kereta api bertambah 500 perjalanan per hari,” ujar dia.

Lebih lanjut, Zulfikri mengatakan, pengembangan kereta api di luar pulau Jawa seperti di Kalimantan, Sulawesi atau di Papua dilakukan secara bertahap dan masuk dalam rencana induk perkeretaapian nasional 2030. Pemerintah secara bertahap menyeimbangkan jaringan perkeretaapian di luar pulau jawa.

Baca Juga: SKK Migas masih upayakan agar harga gas dari proyek Blok Sakakemang sesuai regulasi

“Jadi kita punya rencana pengembangan 2030 tapi karena tadi saya sampaikan memang investasi di kereta api ini tidak sedikit oleh karenanya skala prioritas menjadi penting dalam pengembangan kereta api. Anggaran pemerintah untuk perkeretaapian itu sudah lebih 30 persen, kalau semua dibangun kereta api, darat laut bandara ngga kebangun-bangun,” ujar dia.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, jumlah penumpang KAI meningkat dalam tiga tahun terakhir. Jika pada 2017 KAI mengangkut penumpang sebanyak, 394 juta penumpang, tahun 2018 mengangkut sebanyak 423,8 juta penumpang dan pada 2019 KAI mengangkut 429,3 juta penumpang. Tahun 2019, angkutan barang KAI juga telah mengangkut sebanyak 47,6 juta ton.

“(Ini) membantu mengurangi beban infrastruktur jalan raya dan membantu mengurangi kadar karbon melalui angkutan barang masal,” kata Didiek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli