Pemerintah Telah Salurkan 1,5 Juta Ton Bantuan Pangan Beras



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menyalurkan lebih dari 1,5 juta ton bantuan pangan beras melalui tiga tahap. 

Tahap pertama pada Januari-Maret 2024 sebanyak 659.131 ton beras telah disalurkan. Tahap kedua (April-Juni 2024) sudah mencatatkan penyaluran sebesar 653.356 ton. 

Lalu, pada tahap ketiga (Agustus 2024) telah mencapai 218.171 ton.


Baca Juga: Indonesia Berpotensi Cetak Deflasi Lima Bulan Beruntun

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, upaya pemerintah melalui penyaluran bantuan pangan beras merupakan langkah efektif dalam menekan laju inflasi, terutama di sektor pangan. 

Menurutnya, sejak awal tahun, pemerintah telah mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan dengan berbagai langkah pengendalian. Salah satunya melalui penguatan CPP (cadangan pangan pemerintah).

Baca Juga: Ada Pilkada, Bapanas Minta Bulog Pastikan Cadangan Beras di Atas 2 Juta Ton

"Melalui langkah distribusi beras yang masif, kita mampu menjaga stabilitas harga beras di pasar, yang menjadi komoditas utama dalam penghitungan inflasi,” ujar Arief dalam keterangan pers, Kamis (3/10).

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi nasional pada September 2024 berada pada level 1,84% (year-on-year), dengan komponen harga bergejolak seperti beras, cabai rawit, dan bawang putih yang memiliki andil inflasi sebesar 0,23%. 

Angka ini masih berada dalam rentang target inflasi pemerintah di 1,5% hingga 3,5%. 

Baca Juga: 3 Bansos yang Cair September 2024, Cek Siapa yang Berhak Dapat Pakai NIK

Khusus inflasi beras secara bulanan (month to month), sebelumnya di bulan Agustus tercatat berada di 0,31% dan di bulan September terjadi penurunan menjadi 0,05%. 

Lebih lanjut, Bapanas bersama Perum Bulog terus berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah terpencil.

Selanjutnya: Pelaku Bisnis E-Commerce Waspada Masuknya Temu

Menarik Dibaca: 4 Ide Pekerjaan Untuk Tambah Uang Saku Pelajar di Luar Negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto