JAKARTA. Sebanyak 82 merek susu formula yang beredar akan segera diteliti ulang. Setengah dari susu yang akan diteliti ulang itu adalah buatan dalam negeri dan sisanya impor.Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, penelitian ulang ini untuk memastikan ada tidaknya susu formula yang terkontaminasi bakteri Enterobacter sakazakii. Endang mengatakan, penelitian akan dilakukan dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Saat ini, dia mengatakan, Kementerian Kesehatan beserta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus berkomunikasi membahas rencana penelitian ulang tersebut terutama soal mekanisme teknis pelaksanaan penelitian. "Seperti bagaimana cara mengambil sampel. Ini tidak mungkin semua kaleng susu kami cek. Ini yang kami bahas sekarang," jelasnya, Kamis (10/3).Penelitian ulang ini untuk menutup isu susu formula bayi yang tercemar bakteri Enterobacter sakazakii. Asal tahu saja, IPB menemukan adanya sejumlah susu yang tercemar bakter tersebut. Namun, IPB menolak mengungkapkan merek susu yang tercemar tersebut meski sudah ada perintah dari Mahkamah Agung.Dalam berbagai kesempatan, pemerintah menyatakan susu formula yang beredar aman untuk dikonsumsi. Hal ini berdasarkan penelitian BPOM tahun 2009 dengan mengambil 11 sampel, di 2010 dengan 99 sampel, dan sampai Februari 2011 sudah 18 sampel.Susu yang di teliti kala itu yakni Frisian Flag, Lactona, Lactogen, SGM, Anmum Infacare, Sun Baby Tomat Wortel, SUN Beras Merah, Indomilk, Chilmil, Morinaga BMT Platinum, Enfamil, Dancow, Cerelac Nestle, Bimbi Susu Formula, Nutrilon Hypo Allegenic, Anlene, Vitalac, S-26, Neosure, Pre Nan, dan lain-lain.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah teliti 82 merek susu formula
JAKARTA. Sebanyak 82 merek susu formula yang beredar akan segera diteliti ulang. Setengah dari susu yang akan diteliti ulang itu adalah buatan dalam negeri dan sisanya impor.Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, penelitian ulang ini untuk memastikan ada tidaknya susu formula yang terkontaminasi bakteri Enterobacter sakazakii. Endang mengatakan, penelitian akan dilakukan dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Saat ini, dia mengatakan, Kementerian Kesehatan beserta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus berkomunikasi membahas rencana penelitian ulang tersebut terutama soal mekanisme teknis pelaksanaan penelitian. "Seperti bagaimana cara mengambil sampel. Ini tidak mungkin semua kaleng susu kami cek. Ini yang kami bahas sekarang," jelasnya, Kamis (10/3).Penelitian ulang ini untuk menutup isu susu formula bayi yang tercemar bakteri Enterobacter sakazakii. Asal tahu saja, IPB menemukan adanya sejumlah susu yang tercemar bakter tersebut. Namun, IPB menolak mengungkapkan merek susu yang tercemar tersebut meski sudah ada perintah dari Mahkamah Agung.Dalam berbagai kesempatan, pemerintah menyatakan susu formula yang beredar aman untuk dikonsumsi. Hal ini berdasarkan penelitian BPOM tahun 2009 dengan mengambil 11 sampel, di 2010 dengan 99 sampel, dan sampai Februari 2011 sudah 18 sampel.Susu yang di teliti kala itu yakni Frisian Flag, Lactona, Lactogen, SGM, Anmum Infacare, Sun Baby Tomat Wortel, SUN Beras Merah, Indomilk, Chilmil, Morinaga BMT Platinum, Enfamil, Dancow, Cerelac Nestle, Bimbi Susu Formula, Nutrilon Hypo Allegenic, Anlene, Vitalac, S-26, Neosure, Pre Nan, dan lain-lain.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News