YOGYAKARTA. Pemerintah kian getol melakukan konversi minyak tanah. Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor minyak bumi.
Direktur pembinaan usaha hilir migas ESDM Sanyoto Hadwidjoyo mengatakan bahwa sebagian besar dari BBM yang dikonsumsi oleh masyarakat masih impor. "Sebesar 32% BBM yang beredar langsung impor," kata Sanyoto dalam seminar dan lokakarya aspek strategis konversi minyak tanah ke gas.Sebagai konsekuensinya, lanjut Sanyoto, berdampak pada besaran subsidi. Hingga akhir Oktober lalu nilai keseluruhan subsidi mencapai Rp 137 triliun.Program konversi minyak tanah ini bagian dari rencana pengurangan subsidi. Program ini direncanakan akan tuntas pada tahun 2010 sehingga tak ada lagi subsidi minyak tanah lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News