JAKARTA. Pemerintah terus memantau pergerakan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (US$) Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, "Untuk sementara kami sedang menilai trend neraca pembayaran dunia, khususnya yang terjadi di Amerika Serikat." Menurut Sri Mulyani sampai saat ini pemerintah masih memantau pengumuman terhadap posisi neraca pembayaran Amerika Serikat. "Kalau ada pengumuman yang melemahkan mereka, maka sentimen terhadap US$ akan berubah," Jelas Sri Mulyani di seusai rapat terbatas di kantor Presiden, Senin (2/2). Sri Mulyani melanjutkan, posisi Pemerintah saat ini memantau saja bagaimana realisasi pengumuman neraca pembayaran Amerika Serikat itu. "Kita akan mewaspadai saja deviasi dan volatilitas nilai tukar itu. Sepanjang masih dalam range yang kita anggap sesuai dengan dengan kalkulasi bisnis dan risiko dalam anggaran maka Pemerintah akan mengadjustnya," jelas Sri Mulyani. Selain itu, Pemerintah juga akan menjaga tingkat permintaan US$ yang cukup meningkat lantaran keperluan untuk membayar utang yang jatuh tempo atau kebutuhan membiayai impor. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Terus Mengawal Rupiah
JAKARTA. Pemerintah terus memantau pergerakan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (US$) Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, "Untuk sementara kami sedang menilai trend neraca pembayaran dunia, khususnya yang terjadi di Amerika Serikat." Menurut Sri Mulyani sampai saat ini pemerintah masih memantau pengumuman terhadap posisi neraca pembayaran Amerika Serikat. "Kalau ada pengumuman yang melemahkan mereka, maka sentimen terhadap US$ akan berubah," Jelas Sri Mulyani di seusai rapat terbatas di kantor Presiden, Senin (2/2). Sri Mulyani melanjutkan, posisi Pemerintah saat ini memantau saja bagaimana realisasi pengumuman neraca pembayaran Amerika Serikat itu. "Kita akan mewaspadai saja deviasi dan volatilitas nilai tukar itu. Sepanjang masih dalam range yang kita anggap sesuai dengan dengan kalkulasi bisnis dan risiko dalam anggaran maka Pemerintah akan mengadjustnya," jelas Sri Mulyani. Selain itu, Pemerintah juga akan menjaga tingkat permintaan US$ yang cukup meningkat lantaran keperluan untuk membayar utang yang jatuh tempo atau kebutuhan membiayai impor. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News