Pemerintah Terus Pantau dan Mitigasi Kenaikan Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kondisi Rt atau effective reproduction number di luar Jawa-Bali secara rata-rata naik sekitar 1,8 di seluruh pulau kecuali Maluku. Kemudian proporsi kasus di luar Jawa-Bali mencapai 23% sari kasus aktif nasional.

Terhadap kondisi tersebut, Pemerintah terus memantau dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi, di mana perkiraan puncak kasus akan terjadi pada 2 hingga 3 minggu ke depan.

"Terkait dengan kasus di luar Jawa-Bali terjadi kenaikan walaupun proporsinya sekarang mencapai 23% dari kasus aktif nasional atau 124.714 dari 536.358 dan pemerintah terus memantau dan menyiapkan langkah karena ini puncaknya dalam 2-3 minggu kedepan yang perlu diantisipasi," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (21/2).

Baca Juga: Tuai Polemik, Jokowi Minta Menaker Revisi Permenaker soal Pencairan JHT

Untuk kondisi bed occupancy rate (BOR) di luar Jawa-Bali dengan kasus 10.000 keatas ialah, Sumatra Utara mencapai Sumut 31% dengan konversi tempat tidur 19%, Sulawesi Selatan BOR mencapai 30% dengan konversinya 16% dan Kalimantan Timur BOR mencapai 29% dengan konversinya 23%.

Airlangga menambahkan, meskipun kasus meningkat namun secara keseluruhan keterisian rumah sakit di luar Jawa-Bali masih tergolong terkendali.

Di mana secara nasional keterisian tempat tidur 38%, di luar Jawa-Bali kurang dari 30%. Kecuali Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Selatan dan Sumatra Utara yang keterisiannya antara 35% sampai dengan 31%. "Yang tinggi di Sumsel 46%," kata Airlangga.

Baca Juga: Mendag RI Terima Kunjungan MoTIE Korea Selatan Bahas Isu Perdagangan Bilateral dan Re

Kemudian dari segi isolasi terpusat (isoter) tingkat keterisian seluruhnya 5,89%. Jumlah Ketersediaan isoter di luar Jawa-Bali juga masih dapat ditingkatkan menjadi 48.799 unit, dari kondisi ketersediaan saat ini 29.723 tempat tidur.

Terkait dengan vaksinasi dosis pertama di luar Jawa-Bali terdapat 3 Provinsi yang cakupannya masih bawah 70% yaitu Maluku, Papua Barat dan Papua. Kemudian vaksinasi dosis kedua yang masih dibawah 50% adalah Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Aceh, Papua Barat, Maluku dan Papua. Untuk pelaksanaan vaksinasi booster di seluruh provinsi luar Jawa-Bali masih di bawah 10%.

"Dan capaian lansia masih ada 7 provinsi yang di bawah 60%, di mana untuk dosis 2 ada 25% yang di bawah 60%. Arahan bapak Presiden [vaksin] kedua dan lansia ini dipercepat dan ini menjadi indikator yang penting diperhatikan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli