JAKARTA. Pemerintah berjanji akan menghitung efek penurunan harga minyak mentah dunia yang terjadi akhir-akhir ini dalam satu bulan mendatang. Namun sepertinya, harga bahan bakar minyak (BBM) masih akan tetap tinggi lantaran rupiah terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani mengatakan, dari kaji ulang yang dilakukan Kemkeu akhir Juli lalu, harga keekonomian BBM pada Agustus 2015 masih berada pada level yang tidak jauh berbeda dengan harga sekarang, yaitu Rp 7.400 per liter untuk jenis premium. Meski begitu, Askolasi mengakui harga minyak dunia sudah turun signifikan pada Agustus ini. Tapi dampaknya terhadap harga BBM di dalam negeri belum dirasakan pada Agustus ini, bahkan di bulan depan. Pasalnya, penentuan harga BBM Agustus telah dilakukan pada Juli 2015. Penghitungannya pun dilakukan secara penuh selama satu bulan. "Kalau memang harga turun bulan ini, akan kami lihat di bulan depan," ujarnya, Senin (10/8).
Pemerintah terus tahan penurunan harga BBM
JAKARTA. Pemerintah berjanji akan menghitung efek penurunan harga minyak mentah dunia yang terjadi akhir-akhir ini dalam satu bulan mendatang. Namun sepertinya, harga bahan bakar minyak (BBM) masih akan tetap tinggi lantaran rupiah terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani mengatakan, dari kaji ulang yang dilakukan Kemkeu akhir Juli lalu, harga keekonomian BBM pada Agustus 2015 masih berada pada level yang tidak jauh berbeda dengan harga sekarang, yaitu Rp 7.400 per liter untuk jenis premium. Meski begitu, Askolasi mengakui harga minyak dunia sudah turun signifikan pada Agustus ini. Tapi dampaknya terhadap harga BBM di dalam negeri belum dirasakan pada Agustus ini, bahkan di bulan depan. Pasalnya, penentuan harga BBM Agustus telah dilakukan pada Juli 2015. Penghitungannya pun dilakukan secara penuh selama satu bulan. "Kalau memang harga turun bulan ini, akan kami lihat di bulan depan," ujarnya, Senin (10/8).