Pemerintah tetap berkomitmen mendorong lahirnya SDM yang handal



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah tetap berkomitmen mendorong terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, agar generasi bangsa mempunyai daya saing yang tinggi di kancah internasional. Meskipun saat ini wabah virus Covid-19 masih mengancam.

Demikian ditegaskan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam pada Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Satu Tahun Joko Widodo- Ma'ruf Amin, dengan tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia".

Diskusi digelar secara virtual dari Ruang Serbaguna Lantai 1, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Jalan Medan Merdeka Barat No.9 Jakarta, Selasa (10/11).


Nizam mengatakan bahwa pemerintah memberikan bantuan kepada peserta didik di berbagai tingkatan. Supaya, proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat dioptimalkan oleh peserta didik dan para guru.  "Pemerintah tetap berupaya meningkatkan kualitas para peserta didik di tengah pandemi saat ini," ujarnya dalam keterangannya.

Baca Juga: Mahasiswa, ini 5 kemampuan yang harus dimiliki untuk menghadapi masa depan

Terdapat lima upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut antara lain: Program Indonesia Pintar (PIP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS),  Tunjangan Guru, Bantuan Peralatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), dan Program Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi (PPPTV). 

Pertama, pemerintah telah menerbitkan Program Indonesia Pintar (PIP) yang telah menjangkau sebanyak 18,1 juta siswa dari berbagai tingkatan pendidikan. Sedangkan untuk peserta didik dengan jenjang pendidikan tinggi sudah menjangkau sebanyak 200.000 mahasiswa. 

"PIP telah menyasar peserta didik dari berbagai tingkatan pendidikan saat pandemi," katanya. 

Kedua, program BOS saat ini masih diberikan kepada  setiap fasilitas pendidikan yang terdaftar di tengah pandemi. Agar, kegiatan belajar mengajar para siswa dan guru tetap dilakukan secara maksimal. "Program Bos juga masih disalurkan secara reguler di seluruh Indonesia," imbuhnya. 

Ketiga, bantuan TIK, jenis bantuan ini diberikan oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat di daerah pelosok-pelosok. Sehingga, para peserta didik bersama guru dapat di daerah sana, maka dapat melakukan kegiatan PJJ di tengah keterbatasan yang disebabkan pandemi. 

"Sebanyak 114.730 unit laptop disalurkan ke sekolah-sekolah dalam 23.077 paket," katanya. 

Baca Juga: APTISI gandeng fintech InfraDigital digitalisasi kampus di masa pandemi

Keempat, saat ini pemerintah telah memberikan bantuan berupa tunjangan kepada para pendidik. Dari mulai Agustus telah disalurkan kepada 245.258 penerima di seluruh Indonesia. Mengingat, efek negatif dari Covid-19 yang membuat sebagian pendidik terkena dampaknya. 

"Dari mulai 31 Agustus 2020 sudah kami salurkan tunjangan," imbuhnya.

Terakhir, Program PPPTV, adalah kemitraan dengan industri agar para siswa tingkat menengah yang telah lulus dapat bekerja di masa pandemi saat ini.  Sehingga, kualitas para siswa yang kerja dapat segera meningkat dengan kleangsung terjun ke dunia bekerja. 

Tercatat, sebanyak 14.048 SMK melakukan kerjasama dengan industri, 272.788 jali kerja sama dengan dunia usaha, 190.842 industri menjadi mitra SMK, dan 87 bidang usaha industri SMK. 

Selanjutnya: Jumlah siswa yang lanjut perguruan tinggi di Indonesia tertinggal jauh dari tetangga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli