JAKARTA. Niat pemerintah untuk mengerem laju utang luar negeri masih jauh panggang dari api. Pemerintah masih tetap berencana menarik pinjaman luar negeri untuk mendanai proyek infrastruktur senilai Rp 39 triliun. Wismana Adi Suryadibrata, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menjelaskan, sekitar 80% hingga 90% dari utang luar negeri tersebut saat ini sudah dipakai untuk mendanai pembangunan proyek. Utang itu, umumnya, digunakan untuk pembangunan infrastruktur energi melalui skema penerusan pinjaman kepada badan usaha milik negara (BUMN) seperti PLN. Misalnya, dana itu dipakai untuk membiayai infrastruktur proyek penguatan dan penataan ulang jaringan listrik Jawa-Bali. Ada pula pembangunan energi terbarukan, perbaikan transmisi listrik, dan pembangunan pembangkit listrik tenaga geotermal Ulubelu. Alokasi penerusan utang untuk membangun infrastruktur kelistrikan diĀ 2013 mencapai Rp 5,5 triliun.
Pemerintah tetap menarik sisa komitmen utang luar
JAKARTA. Niat pemerintah untuk mengerem laju utang luar negeri masih jauh panggang dari api. Pemerintah masih tetap berencana menarik pinjaman luar negeri untuk mendanai proyek infrastruktur senilai Rp 39 triliun. Wismana Adi Suryadibrata, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menjelaskan, sekitar 80% hingga 90% dari utang luar negeri tersebut saat ini sudah dipakai untuk mendanai pembangunan proyek. Utang itu, umumnya, digunakan untuk pembangunan infrastruktur energi melalui skema penerusan pinjaman kepada badan usaha milik negara (BUMN) seperti PLN. Misalnya, dana itu dipakai untuk membiayai infrastruktur proyek penguatan dan penataan ulang jaringan listrik Jawa-Bali. Ada pula pembangunan energi terbarukan, perbaikan transmisi listrik, dan pembangunan pembangkit listrik tenaga geotermal Ulubelu. Alokasi penerusan utang untuk membangun infrastruktur kelistrikan diĀ 2013 mencapai Rp 5,5 triliun.