Pemerintah tetap upayakan inflasi tak lebihi target



JAKARTA. Pemerintah menilai, target inflasi yang dipatok pada level 5,3% dalam APBN 2011, belum saatnya diubah. Meski, pada Januari 2011 tekanan inflasi cukup tinggi sehingga mendorong inflasi mencapai 0,89%.Malah, dengan tegas pemerintah menyatakan terus berupaya agar inflasi tak melebihi yang ditargetkan. "Pokoknya pemerintah tetap berpegang pada target yang ada 5,3%, dengan dukungan Bank Indonesia (BI). BI juga sudah tahu target itu, jadi sudah menjadi target BI juga," ucap Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Lukita Dinarsyah Tuwo, akhir pekan lalu.Menurutnya, pemerintah dan BI terus memonitor dan memantau tekanan inflasi untuk menekan laju inflasi. Upaya menekan laju inflasi juga dilakukan melalui kebijakan-kebijakan atau instrumen, baik dari pemerintah maupun BI.Dari sisi pemerintah, lanjutnya, diupayakan menjaga pasokan bahan pangan pokok masyarakat. Selain itu, kelancaran distribusi juga menjadi perhatian agar tidak ada wilayah-wilayah yang kekurangan pasokan pangan dan imbasnya langsung pada tekanan inflasi."Yang penting kita jaga juga dari sisi produksi sehingga bisa menjamin dan mengantisipasi kekurangan-kekurangan, mengamankan distribusi. Itu menjadi tugas pemerintah," tandasnya.Untuk itu, ucapnya, pemerintah terus melakukan koordinasi intensif dengan BI untuk mengantisipasi tekanan inflasi. Dari sisi BI, lanjutnya, BI memiliki instrumen moneter yang diyakini bisa meminimalisir tekanan inflasi.Ia mengatakan, instrumen moneter BI juga berfungsi menjaga inflasi inti atau core inflation agar berada pada posisi aman. Saat ini, core inflation berada pada posisi 4,1% dan dianggap aman oleh BI. Namun, pemerintah menilai tingkat aman inflasi inti berada pada kisaran 3% agar ada ruang kebijakan administered price untuk menjaga inflasi sesuai target APBN 2011."Yang terpenting, bagaimana target itu bisa tercapai. Administered price sudah kita lihat. Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan inflasi inti, tapi tetap diperhatikan dan itu dilakukan bersama dengan BI," tegasnya.Sementara itu, Staf khusus Menteri PPN Dedi Masykur Riyadi menambahkan, kecukupan suplai pangan bagi masyarakat penting dipenuhi. Ia memandang, ketika ekonomi tumbuh positif, maka masyarakat memiliki semangat tinggi untuk membeli berbagai macam barang."Kalau terlalu tinggi, itu inflasi karena demand full sehingga membutuhkan suplai yang memadai,’ ucapnya.Menurutnya, untuk menjaga supply maka yang utama harus didorong adalah sisi produksinya. Sebab, jika permintaan tinggi dan disatu sisi pasokan tidak mencukupi, maka harga akan naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie