JAKARTA. Pemerintah akhirnya memutuskan mengalokasikan dana sebesar Rp 99 triliun untuk modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Di mana Rp 32,5 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan (harwat) dan sisanya Rp 66,5 triliun untuk belanja modal alutsista. "Anggaran tersebut sudah masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014," kata Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana, di kantor Presiden, Senin (19/9). Armida menjelaskan menganggarkan harwat dalam program modernisasi alutsista karena tujuannya juga untuk meningkatkan kinerja alutsista. Keputusan alokasi dana ini setelah melewati empat kali serangkaian rapat.
"Melalui rapat tiga kali yang dipimpin langsung oleh Presiden dan satu kali yang dipimpin oleh Wakil Presiden sehingga diperoleh list-nya," jelasnya. Dimaksud list di sini terkait pengadaan alutsista terkait modernisasi yang berjalan sampai tahun 2014. "Tiap tahun akan dialokasikan melalui mekanisme RAPBN dan APBN. Itu dimulai tahun 2011, 2012, sampai 2014," katanya. Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menuturkan pada prinsipnya dalam program modernisasi alutsista dalam kurun waktu lima tahun mengacu pada tiga sisi. Sisi pertama, alutsista itu diproduksi oleh siapa, apakah dalam negeri, luar negeri atau melalui joint production. Sisi kedua, melalui pendalaman berdasarkan prioritas alutsista yang dibutuhkan. Setidaknya ada tiga tingkatan prioritas pengadaan alutsista sampai 2014. "Tadi sudah dipaparkan daftar belanja dari Angkatan Darat, laut, dan Udara sampai masa kabinet sekarang ini berakhir atau semester I 2014," katanya.