Pemerintah Thailand hanya terima tenaga kerja asing lewat perjanjian G2G



BANGKOK- Departemen Tenaga Kerja telah menegaskan bahwa pertengahan Desember nanti buruh imigran diperbolehkan bekerja di Thailand hanya jika melalui Perjanjian antar Pemerintah, atau Government to Government (G2G). Menteri Tenaga Kerja Phadermchai Sasomsub mengatakan, Presiden Myanmar Thein Sein telah meminta Thailand memfasilitasi kerja, transfer upah dan pelatihan keterampilan bagi pekerja Myanmar di negara Gajah Putih tersebut. Phadermchai mengatakan bahwa pemerintah Thailand telah meyakinkan Presiden Myanmar bahwa semua pekerja bantuan negara dengan syarat bahwa setiap akan diizinkan untuk bekerja di negara ini selama 2 tahun, atau sampai dengan 4 tahun dengan izin baru. Untuk menegakkan janji ini Menteri Tenaga Kerja mengatakan bahwa semua pekerja dari Myanmar harus mencari pekerjaan di Thailand hanya melalui kesepakatan resmi antara kedua negara dan dengan paspor yang masih berlaku. Phadermchai menambahkan bahwa setelah verifikasi kebangsaan untuk lebih dari 500.000 pekerja imigran selesai pada tanggal 14 Desember nanti, pendaftaran tenaga kerja asing tidak akan dibuka lagi. Namun ia menegaskan, bahwa hukum Thailand melarang alokasi anggaran negara untuk melatih tenaga kerja imigran, Departemen Pekerjaan pun telah ditugaskan untuk mencari cara bagaimana membuat program pengembangan keterampilan mungkin bagi pekerja asing.


Editor: