JAKARTA. Selama empat tahun terakhir, cadangan beras pemerintah terus turun. Jika pada tahun 2010, pemerintah masih memiliki cadangan beras sebanyak 460.357 ton. Namun pada tahun ini, cadangan beras pemerintah telah habis digunakan untuk stock operasional Bulog. Dalam catatan Bulog, cadangan beras pemerintah yang terakhir yaitu di tahun 2014. Hingga saat ini pemerintah belum juga menambah cadangan beras. Padahal seharusnya, pemerintah memiliki cadangan beras untuk mengantisipasi kondisi darurat dan rawan pangan jika terjadi bencana. Pada tahun 2010 cadangan beras pemerintah mencapai 460.357 ton. Lalu di 2011 turun menjadi 378.450 ton, dan sempat naik lagi di tahun 2012 menjadi 431.277 ton. Kemudian tahun 2013 cadangan beras pemerintah turun lagi menjadi 368.974 ton. Terakhir pada tahun 2014 hanya 173.229 ton. Djarot Kusumayakti, Direktur Utama Bulog mengatakan pemerintah tidak memiliki cadangan beras karena telah digunakan untuk operasional Bulog dalam penyaluran beras raskin (raskin) dan operasi pasar (OP) yang digelar saat harga beras tinggi. "Tidak ada penambahan cadangan beras pemerintah, karena pada tahun 2010 dianggap stock masih banyak. Jadi pemerintah tidak pernah melakukan pengadaan kembali. Terakhir pada tahun lalu karena terganjal masalah administrasi sehingga belum ada penambahan baru," kata Djarot, Rabu (10/6) kemarin. Djarot menyebut, idealnya pemerintah memiliki cadangan beras sekitar 250.000 ton. Meski tidak memiliki cadangan beras, Bulog belum melakukan impor untuk mengatasi kekosongan tersebut dan memilih melakukan penyerapan padi sampai akhir tahun hingga 3,2 juta ton. "Kami belum ditugaskan untuk melakukan impor," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah tidak memiliki cadangan beras
JAKARTA. Selama empat tahun terakhir, cadangan beras pemerintah terus turun. Jika pada tahun 2010, pemerintah masih memiliki cadangan beras sebanyak 460.357 ton. Namun pada tahun ini, cadangan beras pemerintah telah habis digunakan untuk stock operasional Bulog. Dalam catatan Bulog, cadangan beras pemerintah yang terakhir yaitu di tahun 2014. Hingga saat ini pemerintah belum juga menambah cadangan beras. Padahal seharusnya, pemerintah memiliki cadangan beras untuk mengantisipasi kondisi darurat dan rawan pangan jika terjadi bencana. Pada tahun 2010 cadangan beras pemerintah mencapai 460.357 ton. Lalu di 2011 turun menjadi 378.450 ton, dan sempat naik lagi di tahun 2012 menjadi 431.277 ton. Kemudian tahun 2013 cadangan beras pemerintah turun lagi menjadi 368.974 ton. Terakhir pada tahun 2014 hanya 173.229 ton. Djarot Kusumayakti, Direktur Utama Bulog mengatakan pemerintah tidak memiliki cadangan beras karena telah digunakan untuk operasional Bulog dalam penyaluran beras raskin (raskin) dan operasi pasar (OP) yang digelar saat harga beras tinggi. "Tidak ada penambahan cadangan beras pemerintah, karena pada tahun 2010 dianggap stock masih banyak. Jadi pemerintah tidak pernah melakukan pengadaan kembali. Terakhir pada tahun lalu karena terganjal masalah administrasi sehingga belum ada penambahan baru," kata Djarot, Rabu (10/6) kemarin. Djarot menyebut, idealnya pemerintah memiliki cadangan beras sekitar 250.000 ton. Meski tidak memiliki cadangan beras, Bulog belum melakukan impor untuk mengatasi kekosongan tersebut dan memilih melakukan penyerapan padi sampai akhir tahun hingga 3,2 juta ton. "Kami belum ditugaskan untuk melakukan impor," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News