KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membuka masa penawaran sukuk negara ritel (sukri) seri SR-010 mulai hari ini, Jumat (23/2) hingga 16 Maret mendatang. Pemerintah tidak menyebut target indikatif pada penawaran sukri kali ini. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman membenarkan pihaknya tidak memasang target indikatif untuk penawaran sukri SR-010. Ia mengaku, pihaknya ingin melihat terlebih dahulu permintaan yang datang dari investor sekaligus perkembangan pasar obligasi itu sendiri. "Karena karakteristik sukri tidak bisa disamakan dengan instrumen obligasi lainnya," kata Luky, Jumat (23/2). Terlepas dari itu, Luky menyebut secara keseluruhan target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel di tahun ini ada di kisaran Rp 30 triliun yang terdiri dari instrumen sukri, obligasi ritel indonesia (ORI), dan savings bond ritel (SBR).
Pemerintah tidak pasang target indikatif pada penawaran sukuk ritel SR-010
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membuka masa penawaran sukuk negara ritel (sukri) seri SR-010 mulai hari ini, Jumat (23/2) hingga 16 Maret mendatang. Pemerintah tidak menyebut target indikatif pada penawaran sukri kali ini. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman membenarkan pihaknya tidak memasang target indikatif untuk penawaran sukri SR-010. Ia mengaku, pihaknya ingin melihat terlebih dahulu permintaan yang datang dari investor sekaligus perkembangan pasar obligasi itu sendiri. "Karena karakteristik sukri tidak bisa disamakan dengan instrumen obligasi lainnya," kata Luky, Jumat (23/2). Terlepas dari itu, Luky menyebut secara keseluruhan target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel di tahun ini ada di kisaran Rp 30 triliun yang terdiri dari instrumen sukri, obligasi ritel indonesia (ORI), dan savings bond ritel (SBR).