Pemerintah tunda diskon tarif listrik, begini tanggapan Pan Brothers (PBRX)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak ada perubahan tarif listrik hingga kuartal II tahun ini. Artinya wacana diskon tarif listrik bagi industri belum terealisasi. Ekonom menyayangkan langkah pemerintah ini karena efek penurunan harga listrik cukup berdampak pada industri manufaktur dalam negeri. 

Baca Juga: Kemenperin: Industri manufaktur sumbang hingga 75% ekspor nasional

Meski demikian, emiten garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengakui dampak penurunan listrik bagi industri garmen sebetulnya tidak terlalu besar.  "Efek yang signifikan biasanya bagi industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di hulu," ujar Vice Chief Executive Officer Pan Brothers,  Anne Patricia Sutanto kepada Kontan.co.id, Kamis (5/3). 


Anne menjelaskan lebih rinci beban Listrik di PBRX sekitar 1,5% dari harga pokok penjualan atau Cost of Good Sold (COGS). Adapun kalau bercermin pada beban listrik ini, Anne mencontohkan jika harga listrik turun 20% pun dampaknya hanya 0,3% dari COGS. 

Baca Juga: Harga minyak bergerak di rentang sempit hingga muncul keputusan OPEC

Anne bilang hal ini karena Pan Brothers merupakan pabrik garmen.  Pan Brothers tidak berpangkutangan pada kebijakan harga listrik. Sejak lama Pan Brothers sudah fokus kepada penghematan energi dengan penggantian penerangan dengan LED. Selain itu, PBRX juga menggunakan solar panel untuk tambahan daya sekaligus inverter based untuk mesin-mesin yang menunjang teknologi tersebut. 

Meski begitu, Anne tidak menampik bahwa industri TPT tentu membutuhkan bantuan pemerintah Indonesia untuk memberikan fasilitas yang membuat beban listrik dan overhead yang lain bisa lebih  kompetitif dibandingkan negara manufaktur TPT, laiknya Vietnam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .