JAKARTA. Penggunaan teknologi Enhanced oil recovery (EOR) menjadi penting untuk bisa tetap mempertahankan produksi di tengah minimnya eksplorasi dan menurunnya produksi dari sumur-sumur minyak Indonesia yang rata-rata sudah tua. Namun sayangnya pemerintah belum fokus pada penggunaan teknologi ini. Maklum saja, menggunakan teknologi EOR membutuhkan dana yang cukup besar. Pada tahun 2012 lalu, Chevron tercatat mulai menerapkan EOR surfaktan terbesar di dunia untuk lapangan Minas, Riau. Total investasi untuk penggunaan teknologi EOR di lapangan Minas ini mencapai US$ 15 miliar. Maka tidak heran jika Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Ego Syahrial, mengatakan Peraturan Menteri (Permen) mengenai EOR akan diterbitkan jika harga minyak sudah bagus. "Permen EOR masih berproses. Ketika tiba saat harga minyak nanti kompetitif untuk dilakukan EOR, Permen sudah siap," imbuhnya pada Senin (14/8).
Pemerintah tunggu harga minyak naik untuk EOR
JAKARTA. Penggunaan teknologi Enhanced oil recovery (EOR) menjadi penting untuk bisa tetap mempertahankan produksi di tengah minimnya eksplorasi dan menurunnya produksi dari sumur-sumur minyak Indonesia yang rata-rata sudah tua. Namun sayangnya pemerintah belum fokus pada penggunaan teknologi ini. Maklum saja, menggunakan teknologi EOR membutuhkan dana yang cukup besar. Pada tahun 2012 lalu, Chevron tercatat mulai menerapkan EOR surfaktan terbesar di dunia untuk lapangan Minas, Riau. Total investasi untuk penggunaan teknologi EOR di lapangan Minas ini mencapai US$ 15 miliar. Maka tidak heran jika Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Ego Syahrial, mengatakan Peraturan Menteri (Permen) mengenai EOR akan diterbitkan jika harga minyak sudah bagus. "Permen EOR masih berproses. Ketika tiba saat harga minyak nanti kompetitif untuk dilakukan EOR, Permen sudah siap," imbuhnya pada Senin (14/8).