Pemerintah tunjuk BUMN untuk membangun LRT



JAKARTA. Pemerintah semakin serius menggarap pembangunan infrastruktur untuk mendukung transportasi masal. Setelah proyek mass rapid transit (MRT), tahun ini pemerintah akan membangun proyek jalur kereta api ringan atawa light rail transit (LRT) Untuk merealisasikannya, Presiden Joko Widodo menunjuk konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pelaksana proyek.

Beberapa BUMN yang tergabung dalam konsorsium ini antara lain PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, PT Inka, PT Kereta Api Indonesia dan PT Jasamarga Tbk. 

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, jalur LRT ini akan membentang sepanjang 30 kilometer (km). Nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 307 miliar. Rencananya, pembiayaan proyek ini akan bersumber dari pinjaman luar negeri yang dilakukan oleh korporasi yang bersangkutan.


Tapi, pemerintah lewat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan ikut serta dalam pembiayaan proyek ini. "Kalau bisa dalam lima tahun (proyek ini) harus selesai," jelas Jonan, Rabu (1/4).

Bikin studi kelayakan

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menambahkan, untuk merealisasikan proyek ini, Kementerian BUMN telah merencanakan studi kelayakan (feasibility study) secara rinci. Tapi, pemerintah belum bisa menentukan nilai investasi yang akan digelontorkan oleh masing-masing perusahaan yang masuk konsorsium ini. 

Alasannya, kata Rini, pemerintah masih perlu menghitung subsidi tarif yang akan diberikan untuk moda transportasi masal ini. Menurutnya, subsidi ini penting diberikan lantaran LRT adalah moda transportasi publik.

Direktur Utama PT Jasamarga Tbk Adityawarman menuturkan, pemerintah akan membahas besaran subsidi tarif yang akan diberikan pemerintah dalam dua pekan ke depan. Yang pasti ia bilang tarif LRT tidak akan mahal.

Menurutnya, LRT ini sangat penting untuk menunjang sarana transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Nantinya jalur LRT ini akan dibangun dengan rute Bekasi - Jakarta - Depok - Bogor. 

Catatan saja, pemerintah memang berkomitmen untuk memfasilitasi proyek transportasi masal yang akan dibangun di Indonesia. Sebelumnya, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago bilang pemerintah siap membantu proyek transportasi masal di daerah. Tapi pemerintah perlu melihat kajian rinci terkait seluruh proyek transportasi ini. 

Selain Jabodetabek, daerah lain yang mengusulkan pembangunan sarana transportasi masal adalah Surabaya dan Bandung yang mengusulkan pembangunan MRT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto