Pemerintah turunkan porsi utang dari SBN pada 2022, ini kata ekonom Bank Permata



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pembiayaan utang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN) neto Rp 991,3 triliun. 

Target pembiayaan tersebut turun 0,2% jika dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2021 sebesar Rp 992,9 triliun.  

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut penurunan SBN tersebut seiring dengan penurunan kebutuhan pembiayaan pada 2022. Selain itu, Dia juga mengatakan penurunan penerbitan SBN mampu mendorong stabilisasi harga SBN pada 2022.


“Sentimen yang memengaruhi harga SBN di tahun depan, selain penurunan supply SBN adalah isu tapering dari bank sentral negara maju,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (17/8).

Baca Juga: Rasio utang terhadap PDB mencapai 37,5% di kuartal II-2021

Selain itu, Josua bilang,  The Fed juga diproyeksikan akan mulai proses tapering di akhir tahun depan, sementara Bank of England (BoE) bahkan mempertimbangkan untuk mulai mengurangi program pembelian obligasi pada 2021 ini.  

Menurutnya, tekanan tapering dari negara maju, akan cenderung menekan pergerakan harga SBN di 2022. Tekanan dari sisi kebijakan bank sentral dunia akan terbatasi oleh penurunan penerbitan SBN, sehingga diperkirakan harga SBN akan melemah terbatas.

“Proyeksi ini sendiri sudah tercermin dari asumsi makroekonomi pemerintah yang memproyeksikan bahwa yield SBN 10 tahun akan berada di kisaran 6,82%,” pungkasnya.

Selanjutnya: Utang luar negeri Indonesia kuartal II-2021 tercatat US$ 415,1 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli