KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (28/9). Pada lelang kali ini, pemerintah memasang target indikatif yang jauh lebih rendah dibanding lelang-lelang sebelumnya. Adapun, target indikatif yang ditetapkan pemerintah adalah sebesar Rp 12 triliun-Rp 18 triliun. Padahal, sebelumnya, target indikatif untuk lelang SUN sebesar Rp 21 triliun - Rp 33,5 triliun. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana menjelaskan, langkah pemerintah menurunkan target serapan tidak terlepas dari kuota penerbitan SBN sepanjang tahun ini yang sudah hampir memenuhi target.
“Dengan target hampir tercapai, akhirnya pemerintah menahan diri dengan menurunkan target. Hal ini juga membuat pemerintah mencari yield yang paling kompetitif pada sisa lelang di tahun ini,” ujar Fikri ketika dihubungi Kontan.co.id Fikri melihat, target yang rendah ini juga berpotensi membuat jumlah penawaran yang masuk cenderung lebih terbatas. Kendati begitu, menurutnya saat ini kondisi pasar obligasi jauh lebih baik jika dibanding saat pagelaran lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pekan lalu. Baca Juga: Jumlah penawaran masuk pada lelang SUN (28/9) diproyeksikan mencapai Rp 80 triliun Ia bilang, saat itu pelaku pasar mengambil sikap wait and see karena menanti arah keputusan The Fed terkait tapering dan kenaikan suku bunga acuan. Seiring kini kondisnya sudah jelas, di mana pengurangan pembelian obligasi berpotensi dimulai pada November dan kemungkinan suku bunga acuan yang naik pada tahun depan, Fikri melihat permintaan terhadap SBN akan naik.