KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wilayah Papua kembali ricuh. Kali ini aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua pada Senin (23/9) berujung rusuh. Dalam aksi tersebut, demonstran melakukan pembakaran sejumlah rumah warga, kantor pemerintahan, PLN serta beberapa kios masyarakat. Diduga kerusuhan ini dipicu oleh perkataan rasial guru kepada siswanya di Wamena. Menanggapi kejadian itu, Kementerian Kominfo meminta operator seluler yang ada di Wamena untuk melakukan pembatasan alias throttling akses data internet di Wamena. Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Senin (23/9) sore. "Pak Menteri sudah meminta operator untuk membatasi layanan data di Wamena dan sudah dilakukan oleh operator," kata Ferdinandus.
Pemerintah umumkan pembatasan akses internet di wilayah Wamena
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wilayah Papua kembali ricuh. Kali ini aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua pada Senin (23/9) berujung rusuh. Dalam aksi tersebut, demonstran melakukan pembakaran sejumlah rumah warga, kantor pemerintahan, PLN serta beberapa kios masyarakat. Diduga kerusuhan ini dipicu oleh perkataan rasial guru kepada siswanya di Wamena. Menanggapi kejadian itu, Kementerian Kominfo meminta operator seluler yang ada di Wamena untuk melakukan pembatasan alias throttling akses data internet di Wamena. Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Senin (23/9) sore. "Pak Menteri sudah meminta operator untuk membatasi layanan data di Wamena dan sudah dilakukan oleh operator," kata Ferdinandus.