JAKARTA. Pemerintah belum memastikan akan memilih Jepang atau China untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, pemerintah berniat mengundang calon investor lain, yaitu Prancis untuk ikut mengajukan tawaran investasi proyek tersebut. "Terbuka (untuk investor lain). Bahkan mau diundang, ya mungkin Prancis. Pokoknya diundang," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa malam (14/7). Dia menjelaskan, tawaran yang sudah diajukan oleh Jepang dan Tiongkok terkait proyek kereta api cepat memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, secara skema pembiayaan kata dia, kedua negara tersebut mengajukan skema yang hampir sama.
Pemerintah undang Prancis garap kereta cepat
JAKARTA. Pemerintah belum memastikan akan memilih Jepang atau China untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, pemerintah berniat mengundang calon investor lain, yaitu Prancis untuk ikut mengajukan tawaran investasi proyek tersebut. "Terbuka (untuk investor lain). Bahkan mau diundang, ya mungkin Prancis. Pokoknya diundang," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa malam (14/7). Dia menjelaskan, tawaran yang sudah diajukan oleh Jepang dan Tiongkok terkait proyek kereta api cepat memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, secara skema pembiayaan kata dia, kedua negara tersebut mengajukan skema yang hampir sama.