Pemerintah Ungkap Vale (INCO) Berpotensi Lepas 14% Saham untuk Divestasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrid menyampaikan saat ini divestasi Vale masih dalam proses. Diharapkan aksi korporasi ini bisa saling menguntungkan atau win-win solution bagi Vale maupun Indonesia. 

Aksi korporasi divestasi ini dilakukan untuk menggenapi kewajiban PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk memperpanjang izin Kontrak Karya (KK) yang berakhir 28 Desember 2025 menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). 

Arifin mengungkapkan, berdasarkan hasil pembicaraan sebelumnya, Vale berpotensi melepas lebih dari 11% sahamnya ke Indonesia. 


Baca Juga: MIND ID Komitmen Jadi Pemegang Saham Pengendali Vale (INCO)

“Berdasarkan persentase (divestasi saham) terakhir 11% plus 3% jadi dengan itu 14%. Maka komposisinya Mind Id akan lebih besar,” ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (7/7).

Namun perihal nilai sahamnya, Arifin belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Yang terang, pihak Vale akan lebih fleksibel soal harga. 

“Yang basic dulu disepakati baru kemudian nanti (harganya). Intinya Vale mau lebih fleksibel soal harga. Kita harap memang harus demikian,” terangnya.  

Sebelumnya Arifin menjelaskan, valuasi harga saham divestasi Vale dihitung berdasarkan harga pasar yang wajar (market fair value) dengan tidak memperhitungkan cadangan mineral, kecuali cadangan mineral yang dapat ditambang selama jangka waktu izin kontrak karya (KK). 

Perkembangan perpanjangan IUPK, terkait dengan aspek eksplorasi, produksi, pemasaran, PNBP, teknis dan lingkungan kewilayah prosesnya telah selesai di Kementerian ESDM. 

 
INCO Chart by TradingView

Menteri ESDM menyatakan, komposisi kepemilikan saham ini secara faktual memang menunjukkan  bagian porsi masing-masing pemiliknya. Namun setelah sudah menjadi satu manajemen, tentu akan saling mendukung bisnis yang terbaik sebagai korporasi. 

Sebagai informasi, saat ini pemegang saham Vale Indonesia terdiri dari Vale Canada Ltd (43,79%), Sumitomo Metal Mining (15,03%), PT Indonesia Asahan Aluminium (20%), Vale Japan Ltd (0,55%), Publik (20,49%) dan Sumitomo Corporation (0,14%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .