JAKARTA. Pemerintah yakin krisis utang Amerika Serikat (AS) bila berlarut tidak akan berdampak berarti ke perekonomian nasional. Yang paling akan terasa jika memang persoalan utang AS itu tidak bisa diselesaikan, hanyalah di sektor perdagangan saja. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brojonegoro bilang AS pun kini sudah bukan lagi mitra dagang yang utama bagi Indonesia. Karena sudah tersebar ke negara lain. "Jadi tidak sampai membuat ekonomi kita kolaps," ujar Bambang, kemarin. Ia juga meyakini porsi surat utang atau treasury bills (T-Bills) milik AS yang dibeli Indonesia tidak besar efeknya, bila peringkat utang AS default. Sebab, porsi kepemilikan Indonesia atas T-Bills relatif kecil.
Pemerintah waspadai krisis utang si Paman Sam
JAKARTA. Pemerintah yakin krisis utang Amerika Serikat (AS) bila berlarut tidak akan berdampak berarti ke perekonomian nasional. Yang paling akan terasa jika memang persoalan utang AS itu tidak bisa diselesaikan, hanyalah di sektor perdagangan saja. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brojonegoro bilang AS pun kini sudah bukan lagi mitra dagang yang utama bagi Indonesia. Karena sudah tersebar ke negara lain. "Jadi tidak sampai membuat ekonomi kita kolaps," ujar Bambang, kemarin. Ia juga meyakini porsi surat utang atau treasury bills (T-Bills) milik AS yang dibeli Indonesia tidak besar efeknya, bila peringkat utang AS default. Sebab, porsi kepemilikan Indonesia atas T-Bills relatif kecil.