Pemerintah yakin realisasi penerimaan pajak tahun ini mendekati target



KONTAN.CO.ID -  BALI. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis target penerimaan pajak akan mendekati target Rp 1.229,59 triliun, Hal ini seiring dengan konsistensi penerimaan pajak setiap bulan yang terus menggeliat dalam beberapa bulan ke belakang. 

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal, mengatakan perbaikan tren penerimaan pajak didukung karena kasus Covid-19 makin melandai, sehingga aktivitas masyarakat meningkat. 

Yon menjabarkan pada hingga akhir Juli penerimaan pajak tercatat tumbuh 7,6% year on year (yoy). Kemudian Agustus tumbuh 9,5% yoy, lalu sampai dengan akhir September telah tumbuh 13,2% yoy dengan realisasi sebesar Rp 850,1 triliun. Angka tersebut setara dengan 69,1% dari target. 


“Artinya memang dari  bulan ke bulan menunjukkan tren sangat baik, sehingga menimbulkan optimisme bahwa kita akan mampu mengoptimalkan penerimaan tahun ini,” kata Yon dalam acara Konferensi Pers Sosialisasi UU HPP, Rabu (3/11). 

Baca Juga: Bersiap! Fasilitas pegawai berupa rumah hingga mobil bakal dikenakan pajak

Bahkan Yon mengatakan, penerimaan pajak hingga akhir Oktober lalu juga menunjukkan tren tumbuh positif dan lebih tinggi dibandingkan realisasi September. Meski begitu, ia tak membeberkan besaran realisasi penerimaan pajaknya. 

“Angkanya berapa (proyeksi shortfall) masih sangat tricky, kemarin akhir September baru realisasi Rp 850 triliun, artinya untuk mencapai Rp 1.209 triliun masih cukup banyak yang harus dikumpulkan smapai Rp 359 triliun,” kata Yon.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk merealisasikan target penerimaan pajak sisi sektoral maupun jenis pajak masih sangat dinamis karena sangat bergantung dari Covid-19 pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Pemerintah tambah ratusan KLU penerima insentif pajak dalam program PEN

Oleh karena itu, Yon berharap gelombang ketiga pandemi covid-19 tidak akan terjadi agar setoran penerimaan pajak optimal. 

Pasalnya berdasarkan pengalaman, munculnya varian delta telah menekan berbagai aspek sisi penerimaan pajak, alhasil penerimaan pajak merosot.

“Masih hitung-hitungan, variable-nya akan sangat dinamis, dan tergantung  tidak terlepas dari aktvitas masyarakat yang sudah mulai bergerak banyak. Kita doakan saja mudah-mudahan tidak terjadi lagi g elombang selanjutnya. Jika tidak terjadi gelombang selanjutnya kita berharap penerimaan trennya akan terus meningkat,” kata Yon.

Selanjutnya: Kontribusi swasta diperlukan untuk percepat penanganan pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli