Pemerintahan Baru Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Petani Tembakau



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah pemangku kepentingan di Madura, Jawa Timur, berharap Presiden Prabowo Subianto, yang baru dilantik pada Minggu (20/10/2024), dapat melindungi kedaulatan ekonomi pertembakauan nasional. 

Mereka meminta Presiden berkomitmen menjaga ekosistem pertembakauan dari hulu ke hilir demi kelangsungan ekonomi masyarakat Madura, sesuai dengan visi misi Asta Cita Prabowo-Gibran.

Ketua DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Pamekasan, Samukrah, mendesak Presiden untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau melalui kebijakan yang mendukung pertanian tembakau nasional. 


Baca Juga: Masukan Buruh Bakal Diakomodasi dalam RPMK Kemasan Rokok Polos

“Pemerintah harus melakukan pendampingan teknis pertanian tembakau dan cengkeh, serta memberikan akses permodalan dan infrastruktur yang tepat guna agar produktivitasnya optimal,” katanya dalam pernyataannya seperti dikutip Jumat (25/10).

Samukrah juga meminta agar Presiden tidak mengaksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), karena dinilai dapat mengancam ekosistem pertembakauan. Ia mendukung pidato Presiden Prabowo yang mengajak bangsa Indonesia untuk tidak takut menghadapi tantangan. 

“Presiden diminta menolak FCTC karena tidak mempertimbangkan kehidupan pemangku kepentingan pertembakauan,” ujarnya.

Samukrah mengapresiasi keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) tahun 2025. Ia juga berharap Presiden meninjau ulang Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang pelaksanaan UU Nomor 17 Tahun 2023 mengenai Kesehatan, serta Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik. Menurutnya, regulasi tersebut dapat berdampak negatif bagi industri hasil tembakau dan petani tembakau-cengkeh.

Baca Juga: Izinkan Pameran Rokok Internasional, Surabaya Dinilai Gagal sebagai Kota Layak Anak.

Ketua Umum PC PMII Pamekasan, Homaidi, menyatakan bahwa permintaan pasar akan tembakau terus stabil, sehingga diperlukan peningkatan produktivitas. 

“Bagi Indonesia, tembakau memiliki tempat tersendiri. Pemerintah perlu turun tangan untuk mengatur mekanisme dan regulasi yang tepat agar sektor ini tetap strategis,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa target-target yang dapat dicapai meliputi peningkatan produktivitas, kesejahteraan petani, dan revitalisasi industri hasil tembakau melalui dukungan dinas terkait. 

"Kebijakan di sektor on farm dan off farm harus sejalan dengan pusat untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri tembakau," lanjutnya.

Baca Juga: Penerapan Kemasan Rokok Polos Dinilai Tidak Halangi Aspek Pengawasan

Homaidi menekankan bahwa ini adalah momen bagi Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih untuk mendukung ekosistem pertembakauan yang berkontribusi nyata bagi negara. “Hal ini sejalan dengan pidato Presiden, bahwa menjaga kekayaan kita adalah cara untuk menjamin kedaulatan bangsa,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli