Pemerintahan Prabowo-Gibran Fokus Perbaiki Kualitas SDM dan Bangun 3 Juta Hunian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah baru Prabowo-Gribran akan menghadapi sederet tantangan untuk mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045 yang tinggal 20 tahun lagi. Salah satu tantangan terbesar adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang masih rendah, skill terbatas dan kurang kompetitif. Bahkan, hampir 30% generasi Z yang ada saat ini merupakan bayi yang lahir stunting pada 15-25 tahun yang lalu. 

Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, ketika diminta oleh kakaknya (Prabowo) untuk ikut mendirikan Partai Gerindra lebih dari 18 tahun lalu, salah satu motivasi utama pendirian partai ini adalah melihat angka kelahiran stunting di Indonesia yang saat itu mencapai 30%.

Bayi-bayi yang lahir saat itu memiliki gizi buruk, sehingga tumbuh kembang si anak menjadi tidak maksimal. Salah satu akibatnya adalah IQ sebagian generasi Indonesia ada dibawah 100, bahkan banyak yang hanya dikisaran 70-an. Fakta ini adalah ancaman nyata terhadap masa depan bangsa Indonesia, mengingat kualitas SDM akan sangat menentukan kemampuan bangsa untuk mencapai tujuannya dalam bernegara. Artinya anak-anak stunting yang lahir 18 tahun lalu saat ini sudah menjadi gen Z.


“Bayangkan bagaimana kita membangun SDM terbaik dengan kondisi anak-anak yang lahir stunting. Inilah yang membuat pemerintahan Prabowo-Gibran akan fokus untuk meningkatkan kualitas pangan bagi ibu hamil dan menyusui, sehingga kelahiran stunting terus menurun. Program makan gratis dua kali sehari akan langsung berjalan dengan pemerintah baru terbentuk,” ungkap Hashim dalam acara Dialog Kebangsaan bertajuk “Peran Gen Z Dalam Peningkatan Kualitas SDM Menuju Indonesia Emas” di Podomoro University, Jakarta, Jumat (11/10) seperti dikutip dari siaran pers yang diterima KONTAN, Senin (14/10).

Kegiatan diskusi ini dihadiri oleh Pendiri Agung Podomoro Land Trihatma Kusuma Haliman; Irjen (Pol) Eko Budi Sampurno, Wakalemdliklat Polri; Yohanes Handojo Budhi Ketua Formas dan diikuti oleh pimpinan sejumlah Universitas di Jakarta, mahasiswa dari Podomoro University dan Organisasi Masyarakat (Ormas).

Lebih jauh, Hashim mengatakan untuk mengurangi stunting, perbaikan gizi saja tidak cukup. Pemerintah juga akan fokus untuk meningkatkan kualitas hunian dan lingkungan hidup masyarakat. Baik yang hidup di pedesaan maupun di perkotaan. Lingkungan rumah yang tidak sehat dapat berdampak buruk pada kesehatan anak, dan dalam jangka panjang kondisi ini berpotensi menyebabkan kurang gizi kronis yang akhirnya memicu stunting.

“Saat ini sekitar 27 juta keluarga di Indonesia masih tinggal di rumah yang tergolong sebagai RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Area yang kumuh, minim akses terhadap air bersih, dan fasilitas sanitasi yang tidak layak,” kata adik presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut.

Sebagai Ketua Satgas Perumahan, Hashim kembali menegaskan komitmen pemerintaan baru untuk mewujudkan program membangun 3 juta rumah per tahun. Dengan program tersebut diharapkan dalam 10 tahun ke depan akan terbangun lebih dari 30 juta hunian baru yang terdistribusi di pedesaan dan perkotaan.

Pendiri dan Pemilik Agung Podomoro Land (APL) Trihatma Kusuma Haliman menegaskan komitmen Agung Podomoro Group untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia melalui pembangunan berbagai proyek properti dan peningkatan kualitas SDM lewat Podomoro University.

Trihatma percaya bahwa kinerja positif sektor properti akan menjadi faktor penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan. Pasalnya sektor properti memiliki puluhan sektor usaha pendukung yang mampu melahirkan jutaan lapangan kerja.

"Lapangan kerja adalah satu tantangan pembangunan ekonomi hari ini. Kami di akan selalu mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM melalui  Podomoro University. Di sektor properti, Agung Podomoro akan terus membangun proyek-proyek hunian baru agar ekonomi terus bertumbuh dan kesempatan kerja baru juga dapat tercipta untuk generasi muda kita,” tegas Trihatma.

Trihatma mencontohkan inisiatif Agung Podomoro membuka proyek baru Kota Podomoro Tenjo pada saat Pandemi Covid sedang mencapai puncaknya di tahun 2020. Dengan menargetkan segmen menengah bawah, Kota Podomoro Tenjo dijual mulai harga Rp 250 juta dan didukung dengan kualitas infrastruktur premium khas Agung Podomoro.

Berkat pembangunan Kota Podomoro Tenjo, kebutuhan rumah dengan harga terjangkau dapat terpenuhi dan sektor usaha pendukung juga mampu menjalankan bisnisnya disaat banyak pelaku usaha lainnya mengalami keterpurukan akibat pandemi. Hingga saat ini lebih dari 7.000 unit rumah telah terjual di Kota Podomoro Tenjo.

“Kami pernah melalui berbagai krisis ekonomi dan selalu yakin bahwa sektor properti adalah penjaga perekonomian Indonesia. Itu sebabnya, Agung Podomoro tetap mengambil insiatif membangun proyek properti baru ketika ekonomi sedang menurun, seperti saat Covid terjadi. Agung Podomoro akan terus berkontribusi menyediakan rumah untuk semua level masyarakat,” ujar Trihatma.

Rektor Podomoro University Bacelius Ruru menyatakan dukungan dan komitmen penuh dari Podomoro University untuk terlibat aktif dalam mendorong peningkatan kualitas SDM Indonesia.

Ia menyebut, Podomoro University lahir sebagai bagian dari visi besar untuk terus berkontribusi bagi kemajuan Indonesia melalui pendidikan. Podomoro University  berkomitmen untuk menjadi pusat pendidikan yang memajukan nilai-nilai kewirausahaan dan kebudayaan Indonesia, dengan standar kualitas internasional.

“Kami percaya dengan misi tersebut Podomoro University mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat dan kepekaan terhadap budaya lokal, serta siap untuk berkontribusi di kancah global,” katanya.

Bacelius Ruru yang juga Direktur Utama Agung Podomoro Land menyambut baik program 3 juta rumah yang diusung oleh presiden terpilih Prabowo – Gibran. Sebagai pengembang properti dengan rekam jejak lebih dari 55 tahun, Agung Podomoro terus berinovasi menghadirkan produk-produk hunian yang berkualitas dan terjangkau bagi berbagai segmen konsumen di masyarakat yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

“Komitmen kami adalah menghadirkan hunian yang tidak hanya nyaman dan modern, tetapi juga bisa diakses oleh masyarakat luas. Kami memastikan bahwa setiap unit hunian yang dibangun memiliki akses mudah ke infrastruktur dasar seperti transportasi publik, sekolah, dan pusat kesehatan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun hunian yang tidak hanya layak, tetapi juga berfungsi sebagai bagian dari pembangunan lingkungan yang lebih besar dan berkelanjutan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fahriyadi .