Pemerintahan Trump Soroti Dugaan Penipuan di Minnesota, FBI Turun Tangan



KONTAN.CO.ID - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengerahkan tambahan sumber daya dan personel investigasi ke negara bagian Minnesota untuk menyelidiki dugaan skema penipuan, kata Direktur FBI Kash Patel, Minggu (28/12/2025).

Langkah tersebut menjadi bagian dari rangkaian penyelidikan penipuan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, yang dalam beberapa pekan terakhir banyak menyoroti dugaan penyalahgunaan dana publik di Minnesota.

Baca Juga: Perang Visa Menguat: Sejumlah Negara Tutup Pintu bagi Warga AS


Namun, sejumlah kelompok advokasi hak imigran menilai penyelidikan ini secara tidak proporsional menargetkan komunitas imigran Somalia di negara bagian tersebut.

Pejabat federal menggambarkan komunitas Somalia di Minnesota sebagai pusat dugaan penipuan yang melibatkan jutaan dolar dana federal yang seharusnya digunakan untuk layanan sosial.

Tuduhan ini memicu kritik dari kelompok pembela imigran, yang menilai pemerintah menggunakan isu penipuan sebagai dalih untuk menekan komunitas Somalia secara lebih luas.

FBI menolak memberikan rincian lebih lanjut terkait pernyataan Patel. Sementara itu, kantor Gubernur Minnesota Tim Walz belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Dalam unggahan di platform X, Patel merujuk pada “laporan media sosial terbaru di Minnesota” tanpa menjelaskan secara spesifik.

Baca Juga: Mirae Asset Dikabarkan Bidik Akuisisi Bursa Kripto Korbit Senilai hingga US$100 Juta

Pernyataan tersebut muncul dua hari setelah beredarnya sebuah video daring yang menampilkan dugaan fasilitas penitipan anak yang tidak aktif namun tercatat menerima dana publik, sebagai bagian dari jaringan aktivitas yang diduga bersifat fraud.

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Tom Emmer, turut membagikan video tersebut dan meminta klarifikasi dari Gubernur Walz. Wakil Presiden JD Vance kemudian menyebarkan laporan itu kepada para pengikutnya di X.

Menurut CBS News, sebagian besar tersangka dalam kasus-kasus penipuan besar yang diumumkan baru-baru ini di Minnesota berasal dari komunitas Somalia, mengutip Kantor Jaksa AS untuk Distrik Minnesota.

Penanganan kasus-kasus tersebut juga dilaporkan memicu ketegangan antara jaksa federal dan pejabat negara bagian dalam beberapa bulan terakhir, seperti dilaporkan Minnesota Star Tribune.

Baca Juga: Industri EV Melambat, Permintaan Baterai Lithium China Diperkirakan Susut Awal 2026

Presiden Trump sebelumnya kerap mengaitkan penyelidikan ini dengan kritik terhadap diaspora Somalia di Minnesota serta terhadap Gubernur Walz, yang merupakan kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat pada pemilu 2024.

Selanjutnya: Perang Visa Menguat: Sejumlah Negara Tutup Pintu bagi Warga AS