JAKARTA. Kupon sukuk negara ritel alias sukri seri SR-009 sebesar 6,9% dianggap kurang menarik. Hal tersebut terlihat dari jumlah pemesanan SR-009 pada agen penjual yang belum optimal.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, merasakan animo masyarakat terhadap penerbitan sukuk ritel kali ini tidak telalu besar. Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI, mengungkapkan, per 6 Maret, perusahaannya baru memperoleh pemesanan SR-009 sekitar Rp 290 miliar. "Investor paling banyak dari Jakarta dan Surabaya. Belum mencapai target yang diajukan BRI ke Kementerian Keuangan," ungkap dia.Sis Apik menjelaskan, ada beberapa faktor yang menekan minat investor untuk mengoleksi SR-009. Pertama, masyarakat masih membandingkan SR-009 dengan alternatif investasi lain yang menawarkan yield lebih menarik. Kedua, agen penjual membutuhkan sosialisasi penawaran SR-009 yang lebih masif.
Pemesan sukuk ritel kurang gereget
JAKARTA. Kupon sukuk negara ritel alias sukri seri SR-009 sebesar 6,9% dianggap kurang menarik. Hal tersebut terlihat dari jumlah pemesanan SR-009 pada agen penjual yang belum optimal.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, merasakan animo masyarakat terhadap penerbitan sukuk ritel kali ini tidak telalu besar. Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI, mengungkapkan, per 6 Maret, perusahaannya baru memperoleh pemesanan SR-009 sekitar Rp 290 miliar. "Investor paling banyak dari Jakarta dan Surabaya. Belum mencapai target yang diajukan BRI ke Kementerian Keuangan," ungkap dia.Sis Apik menjelaskan, ada beberapa faktor yang menekan minat investor untuk mengoleksi SR-009. Pertama, masyarakat masih membandingkan SR-009 dengan alternatif investasi lain yang menawarkan yield lebih menarik. Kedua, agen penjual membutuhkan sosialisasi penawaran SR-009 yang lebih masif.