Pemi Asuransi Umum dan Reasuransi Tumbuh 16,94% Per Mei, Ini Kata Pelaku Industri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat premi industri asuransi umum dan reasuransi meningkat 16,94% secara tahunan atau year on year (YoY) pada Mei 2024.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan premi asuransi umum dan reasuransi naik menjadi Rp 63,89 triliun pada Mei 2024.

"Kinerja tersebut didukung oleh permodalan yang solid di mana industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan RBC masing-masing 441,93% dan 326,66%, ini jauh di atas threshold sebesar 120%," kata Ogi saat paparan RDK OJK, Senin (8/7).


Baca Juga: Aset Industri Asuransi Capai Rp 1.120,57 Triliun Per Mei 2024

Adapun total aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp 1.120,57 triliun angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1.106,23 triliun. Total aset industri asuransi tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,30%.

Salah satu perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Simas Insurtech juga mencatatkan pertumbuhan premi yaitu senilai Rp 1,77 triliun pada Mei 2024 secara tahunan atau year on year (YoY).

Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana menjelaskan kenaikan premi ini salah satunya didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2024 yaitu sebesar 5,11 YoY.

"Hingga Mei 2024, jika dibandingkan dengan tahun 2023, Simas Insurtech mencatat pertumbuhan hingga 277%," ujar Teguh kepada Kontan.co.id, Senin (1/7).

Teguh menjelaskan, faktor pendorong kenaikan premi ini seiring dengan kondisi ekonomi di Indonesia yang baik dan meningkatnya penyaluran kredit baru yang tumbuh menjadi salah satu faktor pendorong bisnis Simas Insurtech semakin pesat.

Dua lini usaha yang menopang pertumbuhan yaitu asuransi kredit dan asuransi kendaraan bermotor. Kedua lini usaha yang masih menjadi kontribusi terbesar bagi Simas Insurtech akan terus dikembangkan hingga target premi perusahaan terpenuhi. Di sepanjang tahun 2024, target pendapatan premi Simas Insurtech yaitu senilai Rp 2,5 triliun.

Adapun untuk mendorong kinerja, Teguh bilang pihaknya terus meningkatkan kerja sama dengan beberapa bank yang bisa diharapkan terealisasi di semester II-2024 ini. Hal ini seiring dengan meningkatkan penyaluran kredit baik secara direct ataupun melalui program channeling yang dilakukan oleh bank. Ia berharap strategi ini menjadi pendorong untuk pertumbuhan di lini usaha asuransi kredit.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance per 31 Mei 2024, perusahaan juga mencatatkan peningkatan pendapatan premi yaitu sebanyak 52,50%.

Nilai itu meningkat menjadi Rp 1,92 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,26 triliun. Selain itu, Tugu Insurance juga meraih peningkatan pendapatan premi pada lini bisnis asuransi harta benda yang tercatat sebesar 119% pada Mei 2024.

Baca Juga: Klaim Asuransi Kredit Meningkat, Ini kata Mega Insurance dan Tugu Insurance

Presiden Direktur Asuransi Tugu Pratama, Tatang Nurhidayat mengatakan, pendapatan premi asuransi harta benda perusahaan pada Mei 2024 tercatat tumbuh menjadi Rp 1,1 triliun atau sebanyak 119% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pencapaian produksi premi di lini bisnis asuransi harta benda pada periode tersebut berhasil melampaui target yang telah ditetapkan oleh perusahaan," ujar Tatang kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Untuk target sepanjang tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan premi asuransi harta benda bisa tumbuh 7,5% dibandingkan pencapaian pada periode tahun sebelumnya.

Tugu Insurance terus mengoptimalkan bisnis captive di beberapa sektor utama kemudian juga melakukan penetrasi pada bisnis non-captive, serta membangun berbagai kanal distribusi baru.

"Kami juga terus mengembangkan berbagai produk yang kompetitif, agar dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal tersebut dilakukan untuk dapat mencapai target-target," tuturnya.

Baca Juga: Sejumlah Asuransi Umum Klaim Lini Bisnis Asuransi Aneka Punya Prospek Cerah

Hal itu juga dirasakan oleh PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) yang juga mencatat kenaikan kinerja positif pada Mei 2024. Ini tercermin dari peningkatan pendapatan premi asuransi harta benda sebesar 60% hingga Mei 2024.  

President Director Mega Insurance Tomy Ferdiansah menyebutkan, pendapatan premi Mega Insurance tercatat senilai Rp 138 miliar per Mei 2024 atau meningkat 60% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Salah satu faktor pendorong pertumbuhan tersebut adalah dari kerjasama Mega Insurance dengan bank khususnya untuk produk asuransi rumah tinggal dan perluasan segmentasi dalam hal pemasaran produk asuransi harta benda di Mega Insurance," ujar Tomy kepada Kontan.co.id, Jumat (21/6).

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, premi asuransi harta benda dan kendaraan bermotor masih mendominasi pangsa pasar di industri asuransi umum pada kuartal I-2024 yang mencapai 47,4% dari total pangsa pasar industri asuransi umum pada kuartal I-2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi