KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto hadir tak hanya sebatas mengusung nilai kegunaan dan teknologi. Namun, beberapa aset kripto juga datang dengan membawa tema tertentu. Jika merujuk Coinmarketcap.com, terdapat beberapa kategori tema, mulai dari energi terbarukan, berbasis emas, olahraga, bahkan meme sekalipun ada. Kendati demikian, tema sebuah aset kripto justru dipandang tidak punya peran signifikan. Para pengamat meyakini, pemilihan aset kripto harus berdasarkan nilai use and case, ketimbang tema yang diusung. Terkait permasalahan tema suatu aset kripto, pengamat dan investor aset kripto Vinsensius Sitepu menyebut awal lahirnya Blockchain Bitcoin dengan uang elektroniknya BTC juga berawal dari ide sang perancang, Satoshi Nakamoto, bahwa energi listrik adalah mata uang sosial yang berasal dari sumber alam, seperti batubara, angin dan air. Sehingga, aset kripto bertemakan energi merupakan hal yang baru.
Pemilihan aset kripto dinilai harus utamakan nilai use & case ketimbang unsur tematik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto hadir tak hanya sebatas mengusung nilai kegunaan dan teknologi. Namun, beberapa aset kripto juga datang dengan membawa tema tertentu. Jika merujuk Coinmarketcap.com, terdapat beberapa kategori tema, mulai dari energi terbarukan, berbasis emas, olahraga, bahkan meme sekalipun ada. Kendati demikian, tema sebuah aset kripto justru dipandang tidak punya peran signifikan. Para pengamat meyakini, pemilihan aset kripto harus berdasarkan nilai use and case, ketimbang tema yang diusung. Terkait permasalahan tema suatu aset kripto, pengamat dan investor aset kripto Vinsensius Sitepu menyebut awal lahirnya Blockchain Bitcoin dengan uang elektroniknya BTC juga berawal dari ide sang perancang, Satoshi Nakamoto, bahwa energi listrik adalah mata uang sosial yang berasal dari sumber alam, seperti batubara, angin dan air. Sehingga, aset kripto bertemakan energi merupakan hal yang baru.