Pemilik Cadangan Devisa Emas terbesar di Dunia: The Fed dan Bank Sentral Jerman



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank sentral dunia juga mengoleksi emas sebagai cadangan devisa. Nah, diantara bank sentral sejagat, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan juga Bank Sentral Jerman atau Deutsche Bundesbank tercatat memiliki cadangan devisa emas terbesar di dunia.

Menilik laman World Gold Council, Senin (13/05), cadangan emas The Fed pada Maret 2024 tercatat sebesar 8.133,5 ton atau mencapai 71,3% dari cadangan emas di negara tersebut.

Akan tetapi, jika menelisik beberapa tahun kebelakang, volume cadangan emas The Fed cenderung stagnan, yakni pada 2022 dan 2023 mencapai  8.133,46 ton.


Sementara itu, cadangan devisa emas Bank Sentral Jerman pada Maret 2024 sebesar 3.352,3 ton atau dengan kepemilikan cadangan emas di negara tersebut mencapai 70,6%.

Akan tetapi, cadangan devisa emas Jerman juga cenderung stagnan bahkan turun. Pada 2023, cadangan emas Jerman mencapai 3.352,65 ton, dan pada 2022 lebih tinggi yakni mencapai 3.355,14 ton.

Adapun untuk di Kawasan Asia, kepemilikan cadangan devisa emas Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBoC) dan Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) tak sebanyak di Amerika Serikat dan Jerman.

Baca Juga: Seluruh Komponen Cadangan Devisa Turun Pada April 2024, Kecuali Emas

Bank Sentral China memiliki cadangan devisa emas sebesar 2.262,4 ton. Namun, dalam 2 tahun terakhir, cadangan devisa Bank Sentral China ini tercatat meningkat tajam, yakni dari 2022 nilainya mencapai 423,63 ton, dan pada 2023 meningkat menjadi 2.235,39 ton.

Sementara itu, untuk kepemilikan cadangan devisa emas Bank Sentral Jepang tercatat naik tipis. Pada Maret 2024 tercatat sebesar 846 ton, dengan persentase kepemilikan sebesar 4,7%, atau naik dari 2022 dan 2023 yang nilainya sama yakni sebesar 845,97 ton.

Sedangkan cadangan devisa emas Bank Sentral Indonesia atau Bank Indonesia (BI) nilainya jauh lebih kecil atau berada di urutan 45 rangking dunia, yakni hanya sebesar 78,6 ton, dengan persentase kepemilikan sebesar 3,9% pada Februari 2024.

Volume cadangan devisa emas BI juga cenderung stagnan bila dibandingkan 2 tahun sebelumnya yakni pada 2023 dan 2022 yang nilainya sama sebesar 78,6 ton.

Lebih lanjut, bila dibandingkan dengan negara peers Indonesia yakni India atau Reserve Bank of India (RBI), volume cadangan devisa negara tersebut jauh lebih tinggi yakni mencapai 822,1 ton, dengan persentase kepemilikan sebesar 9%.

Volume cadangan devisa emas RBI juga cenderung meningkat, yakni pada 2022 mencapai 787,36 ton, dan meningkat pada 2023 menjadi 803,58 ton.

Untuk diketahui, emas merupakan komponen penting sebagai cadangan bank sentral untuk keamanan, likuiditas dan pengembalian. Ini menjadi tiga faktor utama investasi bagi bank sentral.

Editor: Khomarul Hidayat