JAKARTA. Pemegang saham lama atau existing shareholders PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berpeluang membeli saham baru. Seharusnya, saham itu menjadi jatah pemerintah dalam rights issue BMRI. "Untuk porsi pemerintah, (pemegang saham existing) menjadi pertimbangan. Tapi hal itu tidak menjadi prioritas," ujar Direktur Keuangan dan Strategi BMRI, Pahala Nugraha Mansury, kepada KONTAN, Minggu (20/2). Dalam aksi korporasi ini, BMRI melepas 2,33 miliar saham dengan harga penawaran Rp 5.000 per saham. Jadi, BMRI bisa meraup dana maksimal Rp 11,65 triliun. Pemerintah selaku pengendali BMRI tidak mengeksekusi haknya dan berniat melepas 1,56 miliar saham BMRI kepada 49 investor strategis seharga Rp 5.250 per saham. Sayangnya, Pahala tidak bersedia menjelaskan komposisi pembeli saham yang menjadi jatah pemerintah itu.
Pemilik lama bisa membeli saham baru jatah pemerintah
JAKARTA. Pemegang saham lama atau existing shareholders PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berpeluang membeli saham baru. Seharusnya, saham itu menjadi jatah pemerintah dalam rights issue BMRI. "Untuk porsi pemerintah, (pemegang saham existing) menjadi pertimbangan. Tapi hal itu tidak menjadi prioritas," ujar Direktur Keuangan dan Strategi BMRI, Pahala Nugraha Mansury, kepada KONTAN, Minggu (20/2). Dalam aksi korporasi ini, BMRI melepas 2,33 miliar saham dengan harga penawaran Rp 5.000 per saham. Jadi, BMRI bisa meraup dana maksimal Rp 11,65 triliun. Pemerintah selaku pengendali BMRI tidak mengeksekusi haknya dan berniat melepas 1,56 miliar saham BMRI kepada 49 investor strategis seharga Rp 5.250 per saham. Sayangnya, Pahala tidak bersedia menjelaskan komposisi pembeli saham yang menjadi jatah pemerintah itu.