Pemilik lama lepas 18% saham GLOB



JAKARTA. PT Global Teleshop Tbk (GLOB) akhirnya ditinggalkan sepenuhnya oleh sang pemilik lama, PT Global Perkasa Mandiri. Dalam penjelasan resmi yang dirilis, Rabu (6/2), Global Perkasa telah menjual 200.000 saham atau setara 18% total modal disetor dan ditempatkan GLOB.

Saham tersebut dilego pada harga Rp 1.190 per saham. Dengan demikian, Global Perkasa menerima dana Rp 238 miliar dari penjualan saham GLOB. "Tujuan transaksi adalah divestasi," kata Young Dame R.N, Sekretaris Perusahaan GLOB dalam keterangan resmi, Rabu (6/2).

Keputusan Global Perkasa cabut dari GLOB menghadirkan perubahan komposisi kepemilikan saham distributor telekomunikasi tersebut. Saat ini, kepemilikan saham GLOB hanya dikuasai PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) sebesar 72% dan sisanya dimiliki masyarakat.


Peralihan kepemilikan saham GLOB terjadi seiring masuknya TRIO ke jajaran pengendali perusahaan. Pada Juli 2012, TRIO mengakuisisi 72% saham GLOB senilai Rp 910,11 miliar. Saham tersebut diakuisisi dari pemilik lama GLOB yaitu PT Trilinium.

Akuisisi TRIO atas GLOB merupakan bagian dari startegi untuk memperkuat posisinya sebagai distributor ponsel terbesar di Indonesia. TRIO, melalui gerai OkeShop, ingin memperluas portofolio produk secara vertikal, dengan memasarkan produk ponsel berbagai kelas, mulai dari low end hingga high end.

Sementara TRIO, ingin memperkuat persepsi merek (brand perception) Global Teleshop sebagai distributor ponsel yang memasarkan produk menengah ke atas dengan aneka varian ponsel cerdas.

Berdasarkan catatan KONTAN, GLOB berencana menambah gerai sebanyak 40 unit tersebar di Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Hingga akhir 2012, GLOB memiliki gerai sekitar 350 unit.

Beberapa strategi tersebut diharapkan bisa mendongkrak kinerja keuangan GLOB. Tahun ini, GLOB mengincar kenaikan pendapatan 20% dari 2012 yang diproyeksikan senilai Rp 3,1 triliun. Jika target tersebut terealisasi, pendapatan GLOB tahun ini akan mencapai Rp 3,72 triliun.Pada perdagangan Rabu (6/2), harga GLOB ditutup tidak beranjak dari Rp 1.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini