JAKARTA. Beban perusahaan tambang kian bertambah. Setelah diminta untuk membangun smelter agar dapat mengolah mineral di dalam negeri, kini perusahaan tambang juga diminta untuk membangun pembangkit listrik sendiri untuk operasional smelternya itu. Hal itu diungkapkan Nur Pamudji, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya pasokan listrik PLN saat ini terbatas. Terutama pasokan listrik di kawasan Indonesia Timur dimana, sebagian besar smelter akan dibangun di wilayah tersebut. Menanggapi hal tersebut, Natsir Mansyur Presiden Direktur Indosmelt menuturkan bahwa seharusnya PLN melihat ini sebagai sebuah peluang, bukan sebagai beban tambahan. Pasalnya, industri pengolahan mineral atau smelter bisa menjadi pundi-pundi pemasukan PLN. Karena tarif listrik yang dikenakan tentu menguntungkan PLN. “Seharusnya opportunity buat dia,” kata Natsir saat berkunjung ke kantor redaksi KONTAN, Rabu (23/1).
Pemilik smelter enggan ikuti saran PLN
JAKARTA. Beban perusahaan tambang kian bertambah. Setelah diminta untuk membangun smelter agar dapat mengolah mineral di dalam negeri, kini perusahaan tambang juga diminta untuk membangun pembangkit listrik sendiri untuk operasional smelternya itu. Hal itu diungkapkan Nur Pamudji, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pasalnya pasokan listrik PLN saat ini terbatas. Terutama pasokan listrik di kawasan Indonesia Timur dimana, sebagian besar smelter akan dibangun di wilayah tersebut. Menanggapi hal tersebut, Natsir Mansyur Presiden Direktur Indosmelt menuturkan bahwa seharusnya PLN melihat ini sebagai sebuah peluang, bukan sebagai beban tambahan. Pasalnya, industri pengolahan mineral atau smelter bisa menjadi pundi-pundi pemasukan PLN. Karena tarif listrik yang dikenakan tentu menguntungkan PLN. “Seharusnya opportunity buat dia,” kata Natsir saat berkunjung ke kantor redaksi KONTAN, Rabu (23/1).