Pemilik TikTok, ByteDance sempat menuduh Facebook sebagai plagiarisme



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia layanan video pendek asal China ByteDance mengatakan bahwa pihaknya menghadapi "kesulitan yang rumit dan tidak terbayangkan" ketika berusaha untuk tumbuh menjadi perusahaan global.

Perusahaan yang berbasis di Beijing berkomentar dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu malam yang diposting pada akun resminya di Jinri Toutiao, sebuah aplikasi agregator berita yang dimilikinya.

"ByteDance selalu berkomitmen untuk menjadi perusahaan global. Selama proses ini, kami telah menghadapi semua jenis kesulitan yang kompleks dan tak terbayangkan, termasuk lingkungan politik internasional yang tegang, tabrakan dan konflik berbagai budaya dan plagiarisme dari pesaing Facebook," kata perusahaan tersebut dikutip CNA dari reuters.


Baca Juga: Trump hanya beri waktu 45 hari bagi pemilik China untuk menjual TikTok

TikTok telah menuai kritik dari CEO Facebook Mark Zuckerberg, yang tahun lalu menuduh aplikasi tersebut telah menyensor protes politik. TikTok telah membantah klaim tersebut.

Facebook juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pernyataan itu tidak menyebutkan tekanan di Amerika Serikat bahwa ByteDance harus menjual aplikasi video pendek TikTok yang populer.

Baca Juga: Demi tetap eksis di Paman Sam, ByteDance akan lepas seluruh sahamnya di TikTok AS

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah setuju untuk memberikan ByteDance 45 hari kepada ByteDance untuk merundingkan penjualan aplikasi TikTok ke Microsoft Corp. Hal tersebut dikatakan oleh sumber yang akrab dengan masalah tersebut pada hari Minggu.

Editor: Handoyo .