KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia layanan video pendek asal China ByteDance mengatakan bahwa pihaknya menghadapi "kesulitan yang rumit dan tidak terbayangkan" ketika berusaha untuk tumbuh menjadi perusahaan global. Perusahaan yang berbasis di Beijing berkomentar dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu malam yang diposting pada akun resminya di Jinri Toutiao, sebuah aplikasi agregator berita yang dimilikinya. "ByteDance selalu berkomitmen untuk menjadi perusahaan global. Selama proses ini, kami telah menghadapi semua jenis kesulitan yang kompleks dan tak terbayangkan, termasuk lingkungan politik internasional yang tegang, tabrakan dan konflik berbagai budaya dan plagiarisme dari pesaing Facebook," kata perusahaan tersebut dikutip CNA dari reuters.
Pemilik TikTok, ByteDance sempat menuduh Facebook sebagai plagiarisme
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia layanan video pendek asal China ByteDance mengatakan bahwa pihaknya menghadapi "kesulitan yang rumit dan tidak terbayangkan" ketika berusaha untuk tumbuh menjadi perusahaan global. Perusahaan yang berbasis di Beijing berkomentar dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu malam yang diposting pada akun resminya di Jinri Toutiao, sebuah aplikasi agregator berita yang dimilikinya. "ByteDance selalu berkomitmen untuk menjadi perusahaan global. Selama proses ini, kami telah menghadapi semua jenis kesulitan yang kompleks dan tak terbayangkan, termasuk lingkungan politik internasional yang tegang, tabrakan dan konflik berbagai budaya dan plagiarisme dari pesaing Facebook," kata perusahaan tersebut dikutip CNA dari reuters.