Pemilik Tugu Mandiri berniat suntik modal



JAKARTA. Terancam pembekuan kegiatan usaha (PKU) dalam 30 hari, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri dan para pemegang sahamnya ngebut mencari penyelesaian masalah modal. Saat ini, para pemegang saham perusahaan asuransi jiwa ini tengah mendiskusikan penambahan modal Tugu Mandiri.

Berdasarkan laporan keuangan Desember tahun lalu, komposisi pemegang saham AJTM terdiri dari Dana Pensiun Pertamina sebesar 51,99%, PT Timah (Persero) Tbk sebesar 29,59%, PT Tugu Pratama Interindo sebesar 17,19%, dan Negara RI sebesar 1,23%.

Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan PT Timah mengatakan, para pemegang saham AJ Tugu Mandiri masih mendiskusikan berbagai opsi penambahan modal. "Kalaupun perlu tambah modal, kami tidak masalah karena prospek bisnis asuransi di Indonesia masih bagus," kata Agung kepada KONTAN, Jumat (5/9).


Namun, belum ada kesepakatan antar pemegang saham soal besaran suntikan modal untuk Tugu Mandiri. Yang pasti, para pemegang saham perlu mendapat penawaran untuk suntikan modal. Direktur Asuransi Tugu Mandiri, M. Krisna Syarif mengatakan harus menunggu keputusan dari pemegang saham.

"Yang pasti permodalan merupakan salah satu fokus kami saat ini," ujarnya. Sebelumnya, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Dumoly F. Pardede bilang, OJK menerbitkan surat peringatan ketiga bagi Tugu Mandiri, Rabu (3/9), untuk menambah modal.

Kalau tidak dilakukan, OJK akan membekukan kegiatan usaha Tugu Mandiri dalam 30 hari ke depan. Sebenarnya, modal disetor dari para pemegang saham Tugu Mandiri mencapai Rp 365 miliar. Tapi, saldo laba yang negatif menggerus ekuitas Tugu Mandiri. Hingga akhir Desember 2013, saldo laba Tugu Mandiri mencapai minus Rp 310 miliar.

Ada opsi lain bagi Tugu Mandiri, yakni mencari investor baru. Krisna mengaku, beberapa waktu ke belakang beberapa calon investor dari dalam dan luar negeri menyatakan ketertarikannya. Agung menambahkan, ada investor Jepang yang mendekati langsung para pemegang saham Tugu Mandiri untuk membeli perusahaan asuransi ini.

Dia memberi sinyal tidak ingin melepas Tugu Mandiri. Maka pihaknya berniat mengeksekusi opsi suntikan modal. "Kami pastikan tidak ada PKU," tandas Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie