Capres Pemilu 2024 - Jakarta. Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menjadikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai yang terakhir kali untuk maju sebagai capres. Lalu, bagaimana jika Prabowo Subianto kalah lagi dalam Pemilu 2024. Pemilu 2024 adalah yang ketiga kali bagi Prabowo Subianto maju sebagai capres. Dalam dua pemilu sebelumnya, Prabowo Subianto selalu kalah. Sebelum maju sebagai capres, Prabowo Subianto juga pernah maju sebagai cawapres pada Pemilu 2019 berpasangan dengan Megawati Soekarno Putri. Namun Megawati-Prabowo kalah oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono.
Oleh karena itu, Prabowo Subianto memastikan menjadikan Pemilu 2024 sebagai pertarungan terakhir sebagai capres. Diberitakan
Kompas.com, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku akan pensiun jika kembali kalah dalam pemilihan presiden (pilpres). Prabowo Subianto juga menyatakan akan mengisi waktunya dengan naik gunung. "Saya berdiri di depan rakyat Indonesia, saya minta mandat untuk kita ubah nasib bangsa kita," ujar Prabowo dalam acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) III 2023 yang disiarkan secara daring, Sabtu (2/12/2023). "Tapi, kalau saudara tidak memberi mandat kepada saya, saya tidak apa-apa. Saya seorang patriot. Saya akan naik gunung, pensiun," lanjut dia. Prabowo Subianto menegaskan, dia hanya ingin melihat bangsa Indonesia terhormat. Karena itu, dia dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka akan membuat terobosan. Salah satunya dengan menghilangkan kemiskinan di Indonesia. Selain itu, Prabowo menuturkan, Indonesia harus menjadi bangsa kuat yang tetap menghormati negara-negara lain. "Kita hormat sama Anda, hormat sama Amerika, hormat sama China, hormat sama semua. Tapi kita harus kuat, itu perjuangan yang harus kita lakukan," tutur dia. Alasan kembali maju pilpres Dalam kesempatan tersebut, Prabowo pun menjelaskan alasannya kembali maju dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurut Prabowo, masih ada persoalan sama yang dialami bangsa Indonesia sejak dulu, yakni kekayaan alam Tanah Air tidak dikelola oleh bangsa sendiri. "Saya maju, saya menawarkan diri untuk berbakti kepada negara, saya ingin diberi mandat, saya ingin untuk diberi kesempatan memimpin bangsa ini. Karena saya merasa bahwa saya paham," ujar Prabowo. "Saya mengerti apa yang sedang terjadi kepada bangsa kita ini. Saya paham bahaya-bahaya yang dihadapi bangsa ini. Karena itu, saya terus berjuang, tapi di atas jalan yang benar, di atas jalan Undang-Undang Dasar," tambah dia. Prabowo pun mengakui meminta mandat dari rakyat agar bisa menjadi pemimpin negara. Jika diberi amanah oleh rakyat, Prabowo berjanji siap bekerja untuk rakyat, bangsa, dan negara. "Kalau rakyat tidak memberi mandat, ya tidak ada masalah. Dan saya sudah buktikan berkali-kali (saat kalah pemilu)," lanjut dia, disambut tawa dan tepuk tangan para kiai yang hadir di acara tersebut. Prabowo pun tersenyum dan bercanda dengan melontarkan pertanyaan, mengapa ulama menertawakan dirinya. Padahal, dia mengalami kekalahan beruntun dalam pemilu. "Iya kan, jadi saya maju, minta mandat, tidak dikasih, ya sudah. Iya kan. Ada kesempatan lagi maju lagi, minta mandat lagi. Enggak dikasih lagi. Iya kan," ungkap dia. Profil Prabowo Subianto Mengutip situs Kemenhan, Prabowo Subianto dilantik sebagai Menteri Pertahanan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Masa Jabatan 2019-2024. Prabowo Subianto adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Prabowo Subianto adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua kakaknya perempuan; Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan satu adik laki-laki, Hashim Djojohadikusumo. Prabowo Subianto, bersama Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon, dan Muchdi Purwoprandjono serta sederetan nama lainnya mendirikan Partai Gerindra pada tanggal 6 Februari 2008. I. Data pribadi Prabowo Subianto Nama Lengkap : Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951 Kewarganegaraan : Indonesia Bahasa : Inggris, Indonesia II. Pendidikan Prabowo Subianto Elementary School (Hongkong) Victoria Institution (Malaysia) International School (Swiss) American School In London, United Kingdom AKABRI Magelang III. Pengalaman Prabowo Subianto Basic course of infantry subdivisions (1974) Commando Course (1975) Jump Master (1977) Investigation officer course (1977) Free Fall (1981) Counter Terorist Course, GSG-9 Germany (1981) Special Forces Officer Course, Ft. Benning USA (1981)
IV. Riwayat jabatan Prabowo Subianto Platoon Commander of Commandos Group-1 Kopassandha (1976) Company Commander of Commandos Group-1 Kopassandha (1977) Deputy Commander of Detachment-81 Kopassus (1983-1985) Deputy Commander of the airborne infantry battalion Kostrad (1985-1987) Commander of the airborne infantry battalion 328 Kostrad (1987-1991) Chief of brigade staff airborne infantry 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993) Group Commander-3/special force training center (1993-1995 Deputy Commander of Special Force Command (1994) Commander of Special Force Command (1995-1996 General Commander of Special Force Command (1996-1998) Command Commander of the Army’s strategic reserve Command(1998) Staff and Command Army’s School Commander(1998) Chairman of HKTI (2004-2009) Chairman of HKTI (2010-2015) Chairman of Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) (2001-2011) Commissioner Oil and Gas Company in Kazakhstan Head Commissioner of PT Tidar Kerinci Agung President and CEO of PT Nusantara Energy President and CEO of PT Jaladri Nusantara Advisory Board of Organisasi Kosgoro Head of Kebangsaan University Founder of Koperasi Swadesi Indonesia (KSI) Head of Koperasi Garuda Yaksa Itulah janji Prabowo Subianto jika kalah Pemilu 2024. Semoga Pemilu 2024 menciptakan pemimpin yang baik untuk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto