Pemilu 2024, Jokowi Minta Tak Ada Politik Identitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pelaksanaan Pemilu tahun 2024 berjalan lancar tanpa adanya politik identitas. Hal ini agar tidak ada lagi polarisasi sosial saat pemilu.

Jokowi mengatakan, pemerintah mendukung sepenuhnya tahapan Pemilu yang sedang dipersiapkan oleh KPU. Ia meminta demokrasi Indonesia harus semakin dewasa dan konsolidasi nasional harus diperkuat.

"Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial," ucap Jokowi dalam Pidato RUU APBN 2023 di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8).

Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh kebudayaan, yang berkontribusi besar memperkokoh fondasi kebangsaan, serta merawat persatuan dan kesatuan nasional.

"Saya juga mengharapkan dukungan dari semua lembaga negara untuk menjaga dan membangun demokrasi di negeri tercinta ini, untuk memperkokoh ideologi bangsa," ujar Jokowi.

Baca Juga: KPU: 40 Parpol Mendaftar Jadi Peserta Pemilu 2024

Sebelumnya, pendaftaran partai politik (parpol) yang akan mengikuti pemilihan umum (pemilu) 2024 telah ditutup pada 14 Agustus 2022 pukul 23.59 WIB. Total ada 40 parpol yang melakukan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Komisioner KPU RI August Mellaz mengatakan, dari 40 parpol tersebut, 24 parpol dinyatakan dokumen telah lengkap. Kemudian pada hari terakhir pendaftaran kemarin terdapat sembilan parpol yang melakukan pendaftaran.

"Pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu tahun 2024 sejak tanggal 1 sampai dengan 14 Agustus Tahun 2022, 40 partai politik telah melakukan pendaftaran dari 43 partai politik pemegang akun SIPOL. Sedangkan jumlah partai politik yang berkasnya telah dinyatakan lengkap sebanyak 24 partai politik" kata August dalam konferensi pers KPU RI secara virtual, Senin (15/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto