JAKARTA. Sebersit kekhawatiran masih menggantung di benak, bagaimana pemilihan umum pada tahun 2009 akan bergulir. Akankah terjadi huru-hara besar di tahun pemilu 2009? Pengamat politik Universitas Airlangga Daniel Sparingga menampik kemungkinan itu. Pasalnya, menurut dia, ada apatisme, pesimisme, dan skeptisme publik terhadap partai politik yang berlaga di pemilu. "Ini membuat masyarakat tidak mudah terprovokasi. Jika ada skenario kekacauan, hal itu tidak akan menonjol," papar Daniel. Karena itu, kata Daniel, pengusaha menengah ke bawah tidak perlu khawatir karena tidak akan ada masalah berarti menyangkut pasar. Pendapat serupa datang dari J. Kristiadi, pengamat politik dari Center for Strategic and Interna-tional Studies (CSIS). "Kerusuhan itu tidak mungkin terjadi, karena selama dua setengah tahun belakangan sudah teruji lewat pilkada," ujar Kristiadi. Ia bilang, beberapa waktu terakhir ini hampir 500 pilkada sudah digelar di banyak daerah. "Jadi, konstelasi politik yang ada sudah menjadi hal biasa," sambung Kristiadi. Hanya saja, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) M.S. Hidayat khawatir, kondisi masyarakat yang tengah dibelit krisis bisa membuat suasana menjadi lebih mudah panas. "Mereka yang hidupnya sulit rawan untuk dimobilisasi dan gampang kena provokasi," ujar Hidayat. Makanya, dia minta agar agenda politik dibikin sederhana dan tidak harus berulang-ulang mencoblos. Namun, tak bisa dipungkiri, hajatan pemilu juga membawa berkah bagi para pelaku bisnis di Tanah Air. "Peluang bisnis yang akan menyebar adalah logistik pemilu yang sangat besar," kata Kristiadi. Maklum, untuk kebutuhan pelaksanaan pemilu, kampanye partai, dan promosi para calon presiden dan wakil presiden, akan banyak duit beredar. Meski begitu, Hidayat memperkirakan omzet yang bakal dituai para pengusaha dari Pemilu 2009 tidak sebesar berkah Pemilu 2004. Sebab, pada 2009 banyak pengusaha terbelit krisis. Padahal, sebagian sumbangan dana partai bersumber dari pengusaha yang jadi anggota atau partisan partai.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemilu Aman, Rakyat Tenang
JAKARTA. Sebersit kekhawatiran masih menggantung di benak, bagaimana pemilihan umum pada tahun 2009 akan bergulir. Akankah terjadi huru-hara besar di tahun pemilu 2009? Pengamat politik Universitas Airlangga Daniel Sparingga menampik kemungkinan itu. Pasalnya, menurut dia, ada apatisme, pesimisme, dan skeptisme publik terhadap partai politik yang berlaga di pemilu. "Ini membuat masyarakat tidak mudah terprovokasi. Jika ada skenario kekacauan, hal itu tidak akan menonjol," papar Daniel. Karena itu, kata Daniel, pengusaha menengah ke bawah tidak perlu khawatir karena tidak akan ada masalah berarti menyangkut pasar. Pendapat serupa datang dari J. Kristiadi, pengamat politik dari Center for Strategic and Interna-tional Studies (CSIS). "Kerusuhan itu tidak mungkin terjadi, karena selama dua setengah tahun belakangan sudah teruji lewat pilkada," ujar Kristiadi. Ia bilang, beberapa waktu terakhir ini hampir 500 pilkada sudah digelar di banyak daerah. "Jadi, konstelasi politik yang ada sudah menjadi hal biasa," sambung Kristiadi. Hanya saja, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) M.S. Hidayat khawatir, kondisi masyarakat yang tengah dibelit krisis bisa membuat suasana menjadi lebih mudah panas. "Mereka yang hidupnya sulit rawan untuk dimobilisasi dan gampang kena provokasi," ujar Hidayat. Makanya, dia minta agar agenda politik dibikin sederhana dan tidak harus berulang-ulang mencoblos. Namun, tak bisa dipungkiri, hajatan pemilu juga membawa berkah bagi para pelaku bisnis di Tanah Air. "Peluang bisnis yang akan menyebar adalah logistik pemilu yang sangat besar," kata Kristiadi. Maklum, untuk kebutuhan pelaksanaan pemilu, kampanye partai, dan promosi para calon presiden dan wakil presiden, akan banyak duit beredar. Meski begitu, Hidayat memperkirakan omzet yang bakal dituai para pengusaha dari Pemilu 2009 tidak sebesar berkah Pemilu 2004. Sebab, pada 2009 banyak pengusaha terbelit krisis. Padahal, sebagian sumbangan dana partai bersumber dari pengusaha yang jadi anggota atau partisan partai.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News